PEMALANG, mediakita.co- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pemalang, akhirnya menyampaikan permintaan maaf usai mendapati program infaq bulan Ramadan untuk siswa yang menimbulkan polemik.
“Saya secara pribadi maupun kelembagaan Baznas menyampaikan permohonan maaf, jika program yang kita jalankan sedekah Ramadan siswa, itu menimbulkan polemik di masyarakat,” ujar Ketua Baznas Pemalang, Agus Nurkholis, Selasa siang (11/3/2025).
Karena menimbulkan polemik, program pun akhirnya dihentikan.
“Kemarin hari Senin, kita sudah berkomunikasi, bertemu dengan Pak Ismun (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang), beliau sudah mengeluarkan surat untuk menghentikan penarikan infaq di sekolah SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama),” tuturnya.
Menurut dia, program infaq Ramadan untuk siswa ini sifatnya sukarela.
“Sukarela, kami tidak memaksa. Andai kata tidak mau infaq pun tidak apa-apa,” kata dia.
Namun demikian, jika sekolah sudah menghimpun infaq, Baznas Pemalang mengimbau agar digunakan sebagaimana mestinya.
“Ya kalau sudah ditarik, kami minta sekolah menggunakan sebagaimana mestinya. Misal, bisa untuk membelikan seragam siswanya yang kurang mampu atau sepatunya yang rusak atau juga diberikan ke orang yang tidak mampu di lingkungan sekolah,” ucapnya.
Kedepan, Baznas Pemalang pun tidak lagi membuat program yang menyulut polemik.
“Tetap, Baznas akan menggaungkan zakat, infaq dan sedekah. Nanti mekanismenya lebih soft, tidak menimbulkan polemik,” ungkapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan surat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang nomor 400.3.5/624/Dindikbud/2025 tanggal 10 Maret 2025, menyatakan untuk menghentikan program sedekah siswa bulan Ramadan.
Oleh: Arief Syaefudin