Provokator Penolakan Jenazah Ditahan dan Tersangka, di Makam Penolakan Jenazah Kebanjiran Karangan Bunga

Provokator Penolakan Jenazah Ditahan dan Tersangka, Di Makam Penolakan Jenazah Kebanjiran Karangan Bunga
(Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)

JAWA TENGAH, mediakita.co-Polda Jawa Tengah telah menahan 3 orang yang diduga menjadi provokator penolakan jenasah perawat positif corona (Covid-19). Penahanan dilakukan setelah ketiganya ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiga tersangka masing-masing berinisial THP (31), BSS (54) dan ST (60). Ketiganya diamankan Sabtu (11/4) kemarin terkait penolakan jenazah perawat positif virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Semarang.

Dilansir detik.com, saat dimintai konfirmasi, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar F Sutisna membenarkan tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

“Iya sudah (ditetapkan tersangka) kemarin ditangkap dan ditahan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng,” kata Iskandar, Minggu (12/4/2020).

Sebelumnya, diketahui tiga orang pria tersebut diamankan polisi karena diduga menjadi provokator penolakan jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Siwarak, lingkungan Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang pada hari Kamis (9/4) lalu.

Bacaan Lainnya

Jenazah perawat yang sedianya akan dimakamkan di sebelah makam ayahnya pun urung. Untuk menghindari konflik, jenazah akhirnya dibawa lagi dari lokasi dan dimakamkan di kompleks Pemakaman dr Kariadi.

Penolakan pemakaman jenasah perawat yang menyebabkan duka berbagai pihak tersebut viral di berbagai media. Duka cita berbagai pihak tidak sebatas karena wafatnya seorang pejuang kemanusiaan, tapi penolakan pemakaman jenazah juga dinilai sebagai penanda telah matinya hati nurani.

Atas peristiwa itu, sejumlah pihak dikabarkan berkirim karangan bunga di makam tempat jenazah sempat ditolak.

Bunga-bunga itu nampak berjajar mulai disepanjang lorong tempat Pemakaman Umum (TPU) Siwarak, lingkungan Siwakul atau Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang.

“Di mana hati nurani sebagai sesama manusia? Pahlawan kemanusiaan pun anda tolak. Stop stigma negatif terhadap pasien atau jenazah COVID-19”, demikian isi tulisan di sejumlah karangang bunga yang berderet dimakam tersebut.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.