PEMALANG, mediakita.co- Sejumlah organ relawan Ganjar berkumpul di Balai Rakyat Jamur Apu, komplek makam Pangeran Benowo Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2022) malam.
Beberapa organ yang hadir malam itu antara lain Jari Nusantara, Des Ganjar, Pegiat Pembangunan Desa, Sobat Ganjar (Sogan), Seknas Jokowi dan Komunitas PDI Pro Muga. Lebih spesial, acara itu dihadiri pula sejumlah relawan dari penyandang disabilitas.
Pemantauan mediakita.co di komplek Wisata Benowo Park, para penyandang disabilitas yang turut hadir adalah penyandang Tuna Daksa (Kelainan Tubuh) dan Tuna Netra (Kelainan Indra Penglihatan).
Imam Wibowo dari Jaringan Desa untuk Ganjar (Des Ganjar) menyebut, kehadiran para Relawan Ganjar di tempat itu yang juga kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Jayana Sureng Pemalang, tak lain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.
“Selain itu, di acara ini kami menggelar doa bersama untuk Pak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Indonesia. Kebetulan, hari ini kan bertepatan juga hari ulang tahun beliau pak Ganjar yang ke 54,” terangnya, Sabtu (28/10/2022).
Imam Wibowo menyebut, alasan pentingnya menggelar do’a untuk Ganjar Pranowo karena faktanya gagasan relawan untuk menjadi Presiden 2024 mendapat sambutan dan dukungan yang besar dari rakyat.
“Semoga dukungan rakyat kepada beliau (Ganjar-Red) didengar dan dipertimbangkan oleh partai politik, dan Allah SWT melapangkan jalan menuju Presiden Indonesia Tahun 2024,” ungkap Imam.
Sebagai Gubernur, Ganjar dinilai memiliki perhatian yang sangat besar terhadap masalah-masalah pedesaan. “Sebagai Gubernur, beliau tak segan menelpon kades bahkan warga bila ada aduan atau aspirasi warga terhadap beliau”.
“Saya kira hanya di era Pak Ganjar, seorang Gubernur memiliki etos kerja yang demikian,” kata Imam, dalam sesi diskusi yang Digelar sesaat selesai acara do’a bersama yang ditandai dengan pemotongan tumpeng Ultah buat Ganjar.
Sementara, Ketua Umum Jari Nusantara Bambang Mugiarto yang hadir dan menjadi salah satu nara sumber pada sesi diskusi malam itu menyatakan pentingnya peringatan Hari Sumpah Pemuda dijadikan momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Terutama, menyongsong khajat nasional Bangsa Indonesia pada Pilpres 2024 yang pada kenyataannya masih terus dibayangi oleh banyaknya penggunaan narasi politik identitas. Padahal menurutnya, politik identitas termasuk dalam kategori kejahatan demokrasi.
“Karena politik identitas terbukti telah mengoyak kesatuan dan persatuan bangsa,” kata Bambang.
Menurut Bambang, masih ada kecenderungan besar penggunaan politik identitas dalam dinamika politik menjelang pilpres 2024. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah anasir politik yang kini telah mengambil posisi dan peran dalam dalam eskalasi politik Capres 2024.
“Untuk itu, semua pihak harus mengambil peran untuk melawan politik identitas dengan terus meniupkan semangat sumpah pemuda 1928. Semangat itu terus dibutuhkan untuk menegakan kembali paradigma persatuan dan kesatuan bangsa sebagai identitas Nasional yang final,” tambahnya.
Dalam konteks itu pula menurutnya, menjadi penting pada suksesi kepemimpinan nasional tahun 2024, menghadirkan calon pemimpin nasional yang memiliki semangat dan jiwa nasionalis, berani dan tegas dalam menghadapi paham intoleransi dan radikalisme yang menjadi ancaman besar bagi keutuhan negara.
“Maka sosok seorang nasionalis, orang yang berani, yang harus memimpin bangsa ini ke depan adalah Ganjar Pranowo,’ tandasnya.
Selain itu, menurut Bambang, sosok Ganjar di percaya mampu menjawab kebutuhan untuk terus dilanjutkannya semua program-program strategis Presiden Jokowi. Karena secara karakter dan prinsip pemikiran dan kepemimpinan Ganjar dan Jokowi relatif sama.
Oleh : Arief Syaefudin