Ribuan Warga Ikuti Apel Kebangsaan di Bukit Jimat

Mediakita.co – Polres Pemalang, Polda Jateng melaksanakan pengamanan Festival Merah Putih dan Apel Kebangsaan dan pengibaran Bendera Merah Putih dengan ukuran 72 M  x  45 M dalam rangka memperingati HUT RI Ke-72 di tebing Jimat Desa Mendelem Kec. Belik Kab. Pemalang, Rabu (23/08/2017)

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan pemahaman wawasan Kebangsaan bagi warga/masyarakat Kabupaten Pemalang khususnya para generasi muda serta menggali potensi sumber daya alam menuju Pemalang “HEBAT”

Pawai Festival Merah Putih dilaksanakan dengan iring- iringan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dari Alun alun Kab. Pemalang bergerak menuju lapangan di bawah bukit Jimat Desa Mendelem Kec.Belik Kab.Pemalang, atau di seputaran obyek wisata Jambe Kembar.

Berbagai bentuk kreasi yang menampilkan burung Garuda Pancasila, atau akan lebih dikenal dengan pawai Garuda Pancasila, berbagai baju adat se-Nusantara ditampilkan dalam pawai tersebut.

Bupati Pemalang, H.Junaedi. SH.MM menjadi inspektur Upacara dalam apel kebangsaan.

Bacaan Lainnya

Acara tersebut juga dihadiri oleh Brigjen Haryanto Staf ahli Panglima Mabes TNI, Forkopimda Kab. Pemalang, Mayor Lek Hartono, Kadisops Satradar 214 Tegal, Anggota DPRD Pemalang, Danramil jajaran Kodim 0711/Pemalang, Kapolsek jajaran Polres Pemalang, Polda Jawa tengah, OPD Kab. Pemalang, Toga, Tomas, Toga dan tamu undangan.

Kurang lebih 3500 warga masyarakat mengikuti apel kebangsaan yang dilanjutkan dengan Ikrar kebangsaan dan pengibaran bendera merah putih raksasa berukuran 72 x 45 meter.

Dalam Orasi Kebangsaan, Bupati Pemalang mengatakan bahwa 17 Agustus adalah momentum sejarah yang tak akan pernah dilupakan oleh rakyat Indonesia.

“Momentum yang akan selalu menjadi buah cerita untuk anak-anak bangsa,” katanya penuh semangat.

Namun, sambungnya saat ini negara sedang diuji, jati diri Indonesia sebagai bangsa yang beragam mulai diragukan. Kebhinekaan mulai menjadi sebuah pertentangan.

“Nasionalisme hanya sekedar ucapan, Patriotisme seakan hilang dari ingatan,” katanya.

Karena itu, H. Junaedi kemudian mengajak seluruh warga untuk membulatkan tekad, mengobarkan semangat, menguatkan jati diri sebagai bangsa yang majemuk dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan.

“Di hadapan kita telah terbentang sang merah putih raksasa. Simbol kedaulatan bangsa yang merdeka. Jadikanlah sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Demi tegaknya Negara Kesatuan republik Indonesia,” tegasnya mantap.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.