Ribuan Warga Padati Haul Mbah Buminata Desa Mandiraja. Sejak Kapan Haul Digelar Tepat 1 Muharram, Ini Ceritanya

Ribuan Warga Padati Haul Mbah Buminata Desa Maniraja. Sejak Kapan Haul Digelar Tepat 1 Muharram, Ini Ceritanya
Ribuan Warga Padati Haul Mbah Buminata Desa Maniraja. Sejak Kapan Haul Digelar Tepat 1 Muharram, Ini Ceritanya

PEMALANG, mediakita.co- Ribuan orang penuhi makam Mbah Buminata. Mereka berbondong-bondong, berkumpul untuk hadiri haul Mbah Buminata di Desa Mandiraja Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang, Minggu (1/9).

Sudah menjadi tradisi, haul itu digelar dan bertepatan dengan datangnya 1 Muharram 1441 Hijriyah.  Sejak pagi, ribuan warga dari berbagai daerah berbaur mengikuti peringatan haul yang dipusatkan di Masjid An-nur.

Supriyadi, tokoh masyarakat desa setempat mengaku bahwa haul Mbah Buminata dilaksanakan hampir tiap tahun. Menurut dia, peringatan itu setiap tahun digelar secara besar-besaran.

“Sebelumnya, haul Mbah Buminata ini digelar secara besar-besaran dengan mengundang masyarakat sekitar dan Tokoh Ulama Besar ,” katanya.

Ribuan Warga Padati Haul Mbah Buminata Desa Maniraja. Sejak Kapan Haul Digelar Tepat 1 Muharram, Ini Ceritanya
Ribuan Warga Padati Haul Mbah Buminata Desa Maniraja. Sejak Kapan Haul Digelar Tepat 1 Muharram, Ini Ceritanya

Ia menyatakan bahwa asal-usul Mbah Buminata, dipercaya merupakan keturunan salah satu ulama penyebar Islam di Desa Mandiraja, bahkan di Nusantara.

Bacaan Lainnya

“Menurut cerita yang turun temurun, masyarakat di sini mempercayai Mbah Buminata  merupakan keturunan dari Amangkurat III yang merantau ke Desa Mandiraja untuk menyebarkan Islam,” jelas Supriyadi.

Namun menurut Supriyadi, haul itu mulai digelar Pada tahun 1980. Ketika itu, Kepala Desa Mandiraja, Shof Ali HS beserta tokoh agama setempat sowan ke Mbah Kiai Abdul Hamid di Kajoran Magelang. Atas perintah beliau (Mbah Abdul Hamid), haul Mbah Buminata mulai di gelar.

“Atas perintah Mbah Kiai Hamid, agar para keturunan beserta masyarakat Mandiraja untuk memperingati khaul Mbah Buminoto setiap tanggal 1 syuro (Muharram).  Setelah mendapat perintah dari beliau maka mulailah para tokoh- tokoh Desa Mandiraja menghimpun keturunan yang ada”.

“Mulai dari wilayah Pemalang, Tegal, Jakarta sampai yang berada di surabaya. setelah semuanya jelas maka pada tahun 1982 barulah dilaksanakan khaul secara umum,” jelasnya.

Menurutnya, tahun baru Islam ini bisa dijadikan momentum untuk mengenang perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakan dinul Islam, hingga harus hijrah dari Kota Makkah ke Madinah.

 

 

Laporan : Teguh Santoso

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.