ajibpol
SEJAGAD

Rusia Lakukan Serangan Udara di Wilayah Militer Dekat Lviv, Zelenskyy : Untuk Merebut Kyiv, Rusia Perlu Bom dan Itu Berarti Membunuh Penduduknya

LVIV, Ukraina, mediakita.co — Pasukan Rusia melakukan serangan udara di wilayah militer dekat Lviv di Ukraina barat  dan telah memperluas serangannya lebih dekat ke perbatasan dengan Polandia.

Dilaporkan AP News, pemerintah daerah Lviv  menyatakan militer Rusia menembakkan delapan roket ke jangkauan militer Yaroviv 30 kilometer barat laut Lviv, tanpa memberikan rincian tentang kemungkinan korban.

Jangkauan militer Yaroviv ini juga dikenal sebagai Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional Yaroviv. Terletak 35 kilometer dari perbatasan Ukraina dengan Polandia.

Disebutkan, sejak 2015, AS secara teratur mengirim instruktur ke jajaran militer Yaroviv untuk melatih militer Ukraina. Rentang ini juga disebut-sebut menjadi tempat latihan NATO internasional.

Sebelumnya, pada hari Jumat, Staf Umum Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembaki dua lapangan udara di kota-kota barat Lutsk dan Ivano-Frankivsk, dengan menembakkan lebih dari 10 rudal jelajah dari pembom strategis Tu-95MS.

Dilaporkan pula, Rusia kini terus membombardir kota-kota di seluruh Ukraina. Kantor walikota setempat menyebut lebih dari 1.500 orang tewas di Mariupol selama pengepungan.

Baca Juga :  Ukraina Tuding Rusia Tak Patuhi Gencatan Senjata, Rusia : Ukraina Tidak Izinkan Evakuasi Warga Sipil

Selain itu, penembakan di pinggiran ibu kota Kyiv telah menggagalkan upaya orang-orang yang mencoba melarikan diri dari kekerasan. Tak hanya itu, upaya untuk mengubur orang mati di kuburan massal juga terganggu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut Rusia telah mencoba memecah negaranya dan memulai “tahap teror baru” dengan dugaan penahanan terhadap seorang walikota dari sebuah kota di sebelah barat Mariupol.

Meski demikian, Zelenskyy mengatakan bahwa untuk merebut kota Kyiv, Rusia perlu melakukan pengeboman dan itu berarti sama dengan membunuh penduduknya.

“Mereka akan datang ke sini hanya jika mereka membunuh kita semua,” katanya.

“Jika itu tujuan mereka, biarkan mereka datang,” tukasnya.

Sementara, Moskow mengatakan akan membangun koridor kemanusiaan di luar zona konflik, tetapi pejabat Ukraina menuduh Rusia mengganggu jalur itu dan menembaki warga sipil.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan hanya sembilan dari 14 koridor yang disepakati dibuka dan sekitar 13.000 orang dievakuasi di seluruh negeri, pada Sabtu, 12/03/2022.

Sejauh ini, Badan Pengungsi PBB mengungkapkan bahwa etidaknya 2,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia 17 hari lalu.

Artikel Lainnya