Nasional, mediakita.co – Presiden RI Ke 6 Susilo Bambang Yudoyono (SBY) menyampaikan harapan pengalaman dan nasihatnya kepada pemerintah dan masyarakat dengan cukup di akun facebook pribadinya. Pandangan SBY tersebut ramai jadi perbicangan media dan publik. SBY pun dipuji sebagai orang yang bisak dan demokratis. Salah satunya datang dari Said Didu mantan Sesmen BUMN yang sedang berseteru dengan Menteri Luhut B Panjaitan.
‘Sebagai contoh kecil saja betapa pak @SBYudhoyono seorang demokratis, saat saya msh sesmen BUMN, saya secara terbuka dan bahkan di DPR, menolak subsidi BBM yang sangat besar yang diinginkan oleh beliau karena saya anggap tidak adil thdp rakyat – tetapi beliau tidak serta merta memecat saya’ tulis Said Didu di akun twitter pribadinya.
Sebagai contoh kecil saja betapa pak @SBYudhoyono seorang demokratis, saat saya msh sesmen BUMN, saya secara terbuka dan bahkan di DPR, menolak subsidi BBM yg sangat besar yg diinginkan oleh beliau krn saya anggap tdk adil thdp rakyat – tapi beliau tidak serta-merta memecat saya. https://t.co/JT69PEaBRb
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 9, 2020
Salah satu bait dalam tulisannya itu SBY menulis:
‘Nah, dalam suasana seperti itu, secara bertubi-tubi dan di banyak tempat saya diserang dan dihina. Di parlemen, di media massa, dan di jalanan dengan macam-macam unjuk rasa. Kata-katanya sangat kasar dan menyakitkan. Beberapa kali isteri tercinta menangis. Terkadang saya juga hampir tidak kuat dengan hinaan-hinaan yang melampaui batas itu. Namun, saya berpikir dalam-dalam. Saya harus kuat, harus tegar, dan harus sabar. Saya menghibur diri saya sendiri, …. saya dibeginikan karena saya pemimpin, karena saya presiden. Semua menjadi tanggung jawab saya, kodrat saya. Kalau saya tidak kuat dan patah di tengah jalan, justru negara akan kacau. Rakyat justru akan menderita. Karenanya saya tetap fokus pada tugas dan kewajiban saya. Saya yakin bahwa badai pasti berlalu’
Apa yang lagi ramai diperbincangkan publik rupanya memantik Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie. Jimly melalui akun twitternya https://twitter.com/JimlyAs menyebutkan hal yang berbeda dengan apa yang disampaikan SBY. Menurut Jimly SBY justru menunjukkan kejengkelan dan kemarahan diwajahnya.
Saat itu SBY dan istrinya datang mengadu ke Bareskrim Polda karena merasa dihina oleh demonstran di Bundaran HI dengan sapi gendut (mungkin yang dimaksud Jimly kerbau gendut Si Buya).
“Pada 1 hari, dg kejengkelan & kemarahan di wajahnya, Pres.SBY & Ibu Ani datang mengadu ke Bareskrim Polda, karena merasa dihina demonstran di depan HI dg sapi gndut simbolkn SBY’ cuit Jimly
Jimly juga menyampaikan bahwa ia menasihati SBY bahwa sikapnya itu akan menjadi contoh dalam sejarah tentang pasal penghinaan presiden.
‘Ketika ktemu, sy bilang, pak SBY akan jadi contoh dlm sejarah ttg pasal penghinaan yg sdh diputus MK’ tulis Jimly selanjutnya
Pada 1 hari, dg kejengkelan & kemarahan di wajahnya, Pres.SBY & Ibu Ani datang mengadu ke Bareskrim Polda, karena merasa dihina demonstran di depan HI dg sapi gndut simbolkn SBY. Ketika ktemu, sy bilang, pak SBY akan jadi contoh dlm sejarah ttg pasal penghinaan yg sdh diputus MK
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) April 9, 2020
Dalam cuitan yang berbeda Jimly berpesan agar dalam situasi seperti ini hentikan dulu maki memaki dan puja memuja. Demikian pula dengan nafsu politik, utamakan urusan keselamatan rakyat. Awasi kebijakan secara menyeluruh, jangan sampai dinikmati untuk keuntungan kelompok politik tertentu.
‘Perlu pngawasan mnyeluruh bhw smua kbijakan benar2 efektif di lapangan utk kepentingan seluruh warga & jngan ada yg nikmati utk keuntungan politik kelompok. Stop dulu maki2, stop jg puja puji. Smua cuma nafsu politik. Fokus dulu, urusan keselamatan rakyat di atas segala2nya’ pesan Jimly
Perlu pngawasan mnyeluruh bhw smua kbijakan benar2 efektif di lapangan utk kepentingan seluruh warga & jngan ada yg nikmati utk keuntungan politik kelompok. Stop dulu maki2, stop jg puja puji. Smua cuma nafsu politik. Fokus dulu, urusan keselamatan rakyat di atas segala2nya. https://t.co/D5ov4jWln2
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) April 10, 2020