PEMALANG, mediakita.co- Paguyuban angklung Pemalang gelar aksi protes. Protes dilakukan lantaran kecewa dengan langkah Dewan Kesenian Daerah (DKD), Selasa (25/1/2022).
Paguyuban angklung Pemalang mengadakan pentas musik di Pasar Pulosari Kabupaten Pemalang.
“Kami kecewa dengan Pemkab Pemalang dan DKD Pemalang, kami ada tapi tidak dianggap. Disini ada kok ndadak impor,” kata Eko Dony Purwanto, koordinator aksi.
Ia menilai, DKD Pemalang sudah keluar dari pakemnya.
“DKD Pemalang seharusnya wadah kesenian, itu menghidupkan seniman. Kok ini malah sebaliknya, kami justru diredupkan,” tutur, Eko Dony Purwanto.
Sementara itu, pada Senin malam (24/1/2022), Pemkab Pemalang menghelat pentas kesenian Angklung Mang Ujo dengan Bumpak Pulosari. Bertempat di Pendopo Kabupaten Pemalang.
Sebelumnya, dalam aksi unjuk rasa oleh AMPERA (Aliansi Masyarakat Pemalang Raya) juga menyinggung tentang tidak dilibatkannya seniman lokal.
“Ini yang ulang tahun Pemalang, berarti hajatnya orang Pemalang. Lah kok ini malah yang dipakai luar daerah semua,” ungkap Andi Rustono.
Terpisah, dijelaskan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pemalang, Yanuar Nitbani, menilai semua seniman punya hak yang sama untuk mengisi acara hari jadi Pemalang.
“Yang kita undang masih saudara kita, saudara sebangsa dan setanah air Indonesia. Jadi tidak menjadi persoalan, kecuali kami undang dari luar negeri, itu beda,” jelasnya.
Oleh: Andries Mubarok/Arief Syaefudin