TEGAL, Mediakita.co – Salah satu program prioritas Pemkot Tegal adalah menata wajah kota, mulai dari alun-alun hingga koridor jalan pancasila direvitalisasi total untuk mempercantik kota bahari ini. Sayangnya dibalik penataan wajah kota yang tinggal diresmikan ini, masih ada tempat yang di nilai meninggalkan kesan kumuh. Yakni di ujung selatan jalan kolonel Sudiarto.
Sejak mulai dibongkar Maret 2020, beberapa puing-puing bangunan belum dirapikan. “Ada bangunan yang dibongkar, tapi sampai saat ini puing-puing tersebut belum dirapikan, yang menimbulkan kesan kumuh. Sehingga tampak kontras diwilayah strategis.” Kata Rachmat Raharjo, Anggota DPRD kota Tegal komisi III.
Daerah tersebut merupakan pintu masuk jantung kota Tegal, mengingat persis diseberang stasiun Kota Tegal. Menurut Rachmat dalam penataan wajah kota harusnya Pemkot berkoordinasi dengan PT KAI, termasuk masalah tempat parkir roda empat yang punya PJKA. Selain sarpras nya kurang juga terkesan gak terurus, terlihat rumputnya mulai meninggi.
“Butuh dukungan dari PT KAI, untuk menata wajah kota,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera, yang juga sempat mempertanyakan hal ini kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tegal dalam rapat kerja dengan komisi III.
Dalam rapat kerja tersebut, Dishub menyebut berdasarkan informasi yang diterima, kalau lahan yang terdapat puing-puing masih menjadi sengketa, karena ada gugatan warga. Sehingga masih menunggu untuk tindak lanjutnya.
Sementara untuk tempat parkir kendaraan roda empat dikawasan jalan pancasila dipersilahkan di dilapangan PJKA, disebelah selatan taman Pancasila. Ini dikarenakan dishub masih mencari untuk lahan parkir kendaraan roda empat. Untuk parkir roda dua sendiri direncanakan dilapangan kantor PDAM. (jun/don/mediakita.co)