-
Mobil berplat nomor merah, sapu penumpukan penumpang
PEMALANG, mediakita.co- Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Pemalang-Jawa Tengah H. Lechan Imam Djadjuli menyayangkan terjadinya aksi mogok para pemilik dan sopir Bus Jurusan Pemalang-Purwokerto.
Lehan bahkan menganggap masuknya Bus Antar Kota Antar (AKAP) ke Terminal Belik yang memicu terjadinya aksi mogok Bus AKDP, sebagai hal yang berlebihan. Karena selain dinilai sudah saatnya, masuknya bus AKAP Jurusan Jakarta ke Terminal Belik juga hanya pada malam hari.
” Untuk Transportasi Belik-Jakarta sudah saatnya. Sekian tahun masyarakat Belik menunggu adanya pelayanan itu. Terlebih dengan adanya terminal yang di bangun dengan biaya miliaran rupiah,” jelasnya.
Lehan mengaku tidak habis pikir dengan sikap mereka. ” Bus besar jurusan Belik-Jakarta yang baru-baru ini masuk terminal juga hanya pada malam hari. Sedangkan bus AKDP Jurusan Pemalang-Purwokerto beroperasi pada siang hari,” tambahnya.
Politisi senior Partai Golkar dari daerah pemilihan Belik ini juga mengingatkan seyogianya para pengusaha dan sopir dapat melihatnya dengan hati yang jernih. ” Seyogyanya bisa berfikir jernih, karena rejeki Allah yang mengaturnya,” pintanya.
Seperti diketahui, sopir bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) jurusan Pemalang-Purwokerto, sejak senin (19/7) melakukan mogok masal. Aksi mogok sebagai bentuk protes terhadap Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) yang masuk beroperasi ke Terminal Belik.
Sementara, sopir AKDP menganggap masuknya Bus AKAP ke Terminal Belik merugikan mereka. Pendapatan Bus AKDP merosot, akibat masuknya bus besar angkutan penumpang Jurusan Belik-Jakarta ke Terminal Belik.
Untuk mengantisipasi penumpang terlantar, hingga tiga hari ini Pemerintahan Kabupaten, Polres dan Kodim Pemalang masih terus Mengerahkan Armadanya. Sejauh ini, pengerahan mobil berplat nomor merah mampu menyapu seluruh penumpukan penumpang.