JAKARTA, mediakita.co – Sri Mulyani di angkat menjadi Menteri Keuangan dalam perombakan ke dua kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari ini Rabu (27/7).
Masuknya Direktur Pelaksana World Bank dalam kabinet kerja resmi di umumkan oleh presiden pada siang ini, pukul 11.00 WIB. Ia menggantikan Bambang Brodjonegoro yang diangkat menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Sekjen DPN Seknas Jokowi, Osmar Tanjung menilai positif terkait dengan masuknya Sri Mulyani. ” Untuk Menteri Keuangan, lebih kapabel dibandingkan dengan Bambang Brodjonegoro,” katanya kepada mediakita.co.
Menurutnya, Reshuffle dilakukan karena lambatnya pertumbuhan ekonomi dan gerak pembangunan. Penempatan menteri baru dalam reshuffle jilid 2 dianggap sebuah keniscayaan dalam mengejar pertumbuhan.
” Lihat saja kocok ulang Kemendag yang dalam 2 tahun sudah 3 menteri duduk disitu. Biang terhambatnya kedaulatan pangan adalah Kemendag. Itu sebabnya dimasukkan Enggarsiasto yg diannggap berpengalaman. Terlepas dari masa lalu menteri2 yang ada, Jokowi kali ini tidak mau ambil resiko dalam mengejar pertumbuhan dan ketertinggalan” jelasnya.
Di sisi lain, kembalinya Sri ke tanah air memasuki kabinet kerja juga direspon positif oleh publik. Melalui akun tweitternya, pengamat politik Fadjroel Rachman menyebut IHSG langsung meroket pasca pengumumna kabinet baru Presiden Jokowi.
Masuknya Sri, menurut Mensesneg Pratikno, dipercaya bakal membawa perekonomian Indonesia lebih baik. ” Kapasitas beliau berkontribusi memperkuat ekonomi Indonesia. Menyelesaikan permasalahan berat, kemiskinan dan ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kesempatan kerja,” katanya.
Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Pada tahun 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan. Tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik