Sudah Lebih Setengah Abad Tapi Masih Sangat Tertinggal, Berhembus Isu Bastem Ingin Lepas Dari Luwu

Kondisi Jalan Di Bastem

Bastem, mediakita.co – Wilayah Adat Banua A’pa’ Tongkonan Annan Pulona (B4T60) atau yang akrab disapa Basse Sangtempe masih menyandang status sangat tertinggal dan tertinggal hingga kini.

Hal itu berdasarkan penilaian Kementerian Desa RI 2020. Dari 36 desa yang ada di 3 Kecamatan, 21 desa yang masih berstatus sangat tertinggal dengan Indeks Membangun Desa (IMD) di bawah 0,491 yang berarti tidak ada kemajuan sama sekali, dan 15 desa dengan status tertinggal dengan IMD di bawah 0,599 yang berarti hampir tidak ada kemajuan.

Padahal Basse Sangtempe dibentuk menjadi sebuah kecamatan sudah lebih setengah abad yang lalu tepatnya 30 September 1963. Wilayah B4T60 bahkan telah mengalami pemekaran sebanyak dua kali dengan total 3 kecamatan meliputi Basse Sangtempe, Latimojong dan Basse Sangtempe Utara,

Tidak adanya kemajuan yang berarti di wilayah Bastem selama di bawah pemerintahan Luwu memantik tuduhan keras dari generasi muda Bastem bahwa Bastem hanyalah anak tiri, komoditas politik dan ‘sapi perahan’ penguasa Luwu. Hal itu diungkapkan Ketua Pemuda Bastem Jayapura, Yonas Randan Bua, MH.

Menurutnya Bastem hanya disuguhi janji-janji politik menjelang perebutan kekuasaan di Luwu tetapi dilupakan setelah perhelatan politik selesai. Akibatnya Bastem tetap sangat tertinggal meski telah berusia lebih dari setengah abad.

Bacaan Lainnya

‘Meski telah lebih dari setengah abad tetapi Bastem tetap sangat tertinggal hingga kini. Sebabnya karena hanya dapat janji-janji manis menjelang pilkada tetapi dilupakan setelah perhelatan usai’ tutur Yonas kepada mediakita.co.

Karena prihatin melihat Bastem yang tidak mengalami kemajuan di bawah kekuasaan pemerintah Luwu maka berhembus isu untuk lepas dari Kabupaten Luwu.

Hal tersebut santer dibicarakan masyarakat yang berasal dari Bastem di grup-grup media sosial  seperti facebook dan jejaring Whats App.

‘Ya betul bahwa Bastem itu hanya sebagai anak Tiri dari Pemkab Luwu dan hanya dijadikan Komoditas Politik menjelang Pilbub, pilek bahkan Pilpres, sebaiknya Wilayah Kecamatan Bastem Selatan dan Bastem Utara untuk segera keluar dan memisahkan diri dari Kabupaten Luwu’ tulis akun facebook Ismail Patadungan

Hal senada diungkapkan oleh akun facebook Davhit Pakinjak, ‘Memang betul skali, kita orang Bastem di anak tirikan dari Luwu, Bagus klu kita kembali ke tana toraja’ tulisnya.

Dari pantauan mediakita.co ada bebarapa alternatif yang diusulkan para warga Bastem yaitu bergabung kembali dengan Toraja atau bergabung dengan beberapa kecamatan sekitar untuk membentuk kabupaten baru. Hal ini akan terus diperjuangkan jika pemerintah Luwu tidak memperhatikan wilayah Bastem sebagai mana mestinya.

Menurut masyarakat Bastem kalaupun ada pembangunan jalan yang sedang dilakukan saat ini, itu karena dilakukan Pemerintah Provinsi Selatan, bukan pemerintah Luwu. Hal ini terjadi karena jalan provinsi yang menghubungkan Toraja dan Kota Palopo terputus akibat longsor beberapa waktu lalu, sehingga jalurnya dipindahkan ke jalur Bastem. (prb/mediakita.co)

Pos terkait