PEMALANG, mediakita.co- Status tanggap darurat kekeringan, akan berakhir pada 31 Oktober 2023. Apabila situasi sampai tanggal 31 belum ada hujan, maka akan diusulkan untuk memperpanjang status tanggap daruratnya karena masyarakat khususnya yang saat ini sedang menghadapi kekurangan air sangat membutuhkan. Hal itu disampaikan Kepala BPBD (Kalak) Pemalang ketika ditemui di ruang kerjanya pada Jumat (20/10/2023).
Dikatakannya, saat ini ada beberapa desa di sejumlah wilayah kecamatan yang tengah mengalami krisis air. Beberapa desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Pulosari, Belik, Watukumpul, Warungpring dan Bodeh. Hal itu dikarenakan sejak bulan Mei belum ada hujan.
Ia menyebutkan, sesuai data yang Ia terima, di Kecamatan Pulosari ada 8 desa, Belik 3 desa, Warungpring 3 desa, Bodeh 5 desa dan Watukumpul 3 desa.
“Itu sudah kami lakukan distribusi air yang dikoordinir oleh BPBD yang bersumber dari APBD dan CSR,”ungkapnya.
Terkait dengan sejumlah desa tersebut, Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui BPBD sudah melakukan distribusi air yang bersumber dari APBD dan CSR. Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Pemalang sejak tanggal 29 Mei sampai dengan sekarang sudah melakukan dropping air bersih.
Sejak penetapan status tanggap darurat kekeringan, pihak BPBD bekerjasama dengan TNI, Polri, CSR, masyarakat, pelaku usaha melaksanakan dropping air ke daerah selatan.
“Alhamdulillah sampai kemarin tanggal 15 itu sudah ada 800 truck tangki air yang mendistribusikan air ke desa-desa yang terdampak kekeringan,”ujarnya.
Ia berharap, bulan november sudah ada hujan, karena kalau kemaraunya panjang, maka dampaknya cukup luas khususnya daerah selatan yang kekurangan air bersih.