RANDUDONGKAL, mediakita.co – Kasus kekerasan oknum guru SMP 05 Randudongkal Agus Sriyanto (AS) terhadap muridnya mendapat perhatian khusus dari Bupati Pemalang, H. Junaedi, SH,MM. Pelaku AS, kini sudah diamankan di mapolsek setempat. Dari keterangan berbagai sumber sekolah, terungkap bahwa tindakan guru tersebut bukan kali pertama.
Menurut kesaksian salah satu siswa alumni, Candra (17) mengatakan bahwa sewaktu dia masih masih duduk dibangku SMP Kelas 9 dia kerap menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh guru matematika tersebut.
“ Waktu itu saya melihat tema-teman ditendang oleh pak AS selepas istirahat. Teman saya yang masih duduk duduk di depan perpustakaan langsung ditendang saja tanpa ada teguran. Begitu juga kalau melihat pakaian siswa tidak rapih ya langsung main tendang. Yang memprihatinkan lagi teman saya Ikbal, dia anaknya pendiam nda ngelakukan kesalahan apapun tapi tiba-tiba disulut pake rokok “ terangnya.
Kekerasan serupa terjadi pada murid lain dan sebenarnya sudah berlangsung sejak tiga tahun yang lalu. Tetapi baru kali ini ditindaklanjuti dengan adanya laporan korban. “ Dulu pas pelajarannya Pak AS, teman saya namanya Indah dijambak dan dipukul kepalanya gara gara waktu itu main coret-coret poster pahlawan ” terang Ika (19) alumni asal Desa Karangmoncol ini kepada mediakita.co
Tetapi Indah mengatakan, ujar ika mengisahkan, “ katanya nda papa, biyarpun pernah dijambak dan dipukul waktu itu yah saya tetep legowo dan nda melapor kesiapapun. Saya ambil hikmahnya saja ” Ungkapnya.
Sementara, korban lain yang bernama Susi (19) mengungkapkan, dia dipukul saat bertanya mengenai pelajaran matematika yang dia kurang paham. “ Karena belum paham, jadi saya tanya tentang materi itu, eh malah dikiranya ngece. Tau-tau kepala saya dikeplak pake buku cetak yang tebel banget ” Katanya.
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Pemalang H. Junaedi telah menginstrusikan kepada kepala Dinas Pendikan Kabupaten Pemalang untuk segera mengambil langkah-langkah antisipatif. “ Saya sudah memanggil kepala dinas dan instruksikan untuk bertindak cepat mengambil langkah-langkah antisipatif. Saya minta didatangkan psikiater secara khusus untuk memeriksa kesehatan kejiwaan pelaku dan untuk menjamin keselamatan siswa yang bersangkutan ditarik dari tugas mengajarnya,” tegasnya.
“ Untuk memastikan sejauhmana kesehatan korban, kemarin saya sempatkan menjenguk di rumah sakit. Dan biaya rumah sakit sepenuhnya saya ambil alih menjadi tanggung jawab Pemda,” jelasnya.