PEMALANG, mediakita.co- Sederet kisah pilu mewarnai kepergian Sarifudin (26), korban pengeroyokan suporter Liga 3 Pemalang, di Stadion Mochtar Sirandu Pemalang, Jawa Tengah. Terungkap, semua biaya perawatan selama di rumah sakit, terpaksa harus ditanggung sendiri.
Keluarga korban ricuh Liga 3 Askab PSSI Pemalang ini mengaku, biaya perawatan tidak ter-cover BPJS Kesehatan. Sementara, tidak ada bantuan biaya pengobatan dari panitia.
Seperti diketahui, Sarifudin (26), korban pengeroyokan di Stadion Mochtar Sirandu ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 1 Januari 2022.
Disampaikan oleh sanak familinya, Fatkhu Rozaq Agung Sanjaya, keluarga menanggung seluruh biaya medis selama perawatan. Saat itu, karena kondisinya kritis, Sarifudin harus dirawat di Rumah Sakit Tugurejo Kota Semarang.
“Biaya medis seluruhnya ditanggung pihak keluarga. Karena BPJS-nya ditolak,” ungkapnya pada mediakita.co, Senin (2/01/2022).
Fatkhu Rozaq Agung Sanjaya, menyatakan, selama masa perawatan medis tidak ada bantuan biaya dari pihak terkait. Bahkan keluarga harus menggalang dana untuk biaya Sarifudin selama di rumah sakit.
“Kemarin kita galang dana untuk Pudin (Sarifudin). Untuk biaya perawatan medisnya,” tuturnya.
Terpisah, dihubungi melalui sambungan telepon, pelaksana tugas (plt) Ketua KONI Pemalang, Bambang Rahardjo Munadjat, menuturkan, pihaknya menyayangkan panitia yang tidak bertanggung jawab.
“Mestinya ada tanggung jawabnya dong. Panitia harus menanggung semua biaya korban, tidak boleh tidak, itu wajib,” tuturnya.
Oleh: Arief Syaefudin
