INTERNASIONAL, mediakita.co,- Twitter memberikan keistimewaan kepada para pemimpin dunia, yakni berupa hak untuk “berkicau” yang melanggar aturan Twitter, namun tidak serta merta secara langsung dihapus Twitter, seperti yang terjadi pada pengguna biasa. Hak itu akan dihapus dari Presiden Trump, jika kalah dalam pemilihan presiden nantinya.
Selama ini, Presiden Trump telah mendapatkan keuntungan dari kebijakan Twitter yang menandai konten yang melanggar aturan, namun tidak serta merta dihapus. Jika dia kalah, maka Turmp termasuk warga biasa, dan akan kehilangan hak khusus tersebut.
Sebagai catatatn, Twitter telah memberikan delapan tanda bendera atas “kicauan” Trump sejak malam pemilihan. Salah satunya, Trump men-twitt bahwa lawan politiknya mencoba mencuri pemilu. Tentu hal itu melanggar kebijakan Twitter.
Seorang juru bicara Twitter menjelaskan kepada Bloomberg dalam sebuah pernyataan mengapa tweet berbendera dari para pemimpin dunia tetap dapat diakses di platform. “Fungsi penting dari layanan kami adalah menyediakan tempat di mana orang dapat secara terbuka dan terbuka menanggapi pemimpin mereka dan meminta pertanggungjawaban mereka,” ungkap juru bicara tersebut.
“Dengan mengingat hal ini, ada kasus-kasus tertentu yang mungkin merupakan kepentingan publik untuk memiliki akses ke tweet tertentu, bahkan jika tweet tersebut melanggar aturan kami,” lanjutnya. (sf/mediakita.co).