JAKARTA, mediakita.co– Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indenesia UIN Jakarta kembali gelar Pekan Apresiasi Sastra dan Drama ke-6 (PESTARAMA#6), Kamis, (01/04)
PESTARAMA#6 merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
PESTARAMA#6 adalah acara tahunan yang selalu dinantikan baik oleh mahasiswa Bahasa Indonesia itu sendiri maupun seluruh mahasiswa UIN Jakarta.
Acara tersebut menampilkan pementasan lakon drama yang dibawakan oleh para mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu dimeriahkan oleh berbagai rangkaian acara lainnya seperti diskusi lintas komunitas, webinar nasional, bincang-bincang sastra dan budaya serta pameran sastra dan budaya.
PESTARAMA#6 tahun ini mengusung tema “Balada Rindu Rendra” yang bertujuan mengenang dan memperkenalkan WS Rendra pada khalayak masyarakat terutama pada generasi millennial.
Aprilia Pitaloka selaku Pimpinan Produksi mengungkapkan bahwa PESTARAMA#6 selain diselenggarakan memenuhi persyaratan kuliah bagi mahasiswa juga untuk memperkenalkan sastrawan dan dramawan yang telah berjasa memperkenalkan seni dan budaya melalui karya-karya mereka.
“Selain sebagai untuk memenuhi persyaratan mata kuliah, PESTARAMA#6 ini juga diselenggarakan untuk memperkenalkan kembali sastrawan dan dramawan serta sebagai penghargaan kepada mereka yang sudah memperkenalkan seni dan budaya Indonesia melalui karya-karyanya’ ungkap Aprilia
Menurut Aprilia PESTARAMA# tahun ini menggarap 9 naskah yang dipentaskan oleh 9 kelompok. Selain itu, PESTARAMA# juga mengadakan dramatical reading untuk mahasiswa yang tidak bisa memeriahkan acara tersebut secara langsung karena adanya pandemi.
Mengenai tema “Balada Rindu Rendra” Aprilia menjelaskan bahwa itu dimaksudkan memperkenalkan siapa Rendra, karena Rendra adalah milik semua orang. Selain itu ingin menyampaikan pesan agar siapa pun jangan alergi dan takut dengan kata-kata.
‘Kami megusung Rendra sebagai tokoh di PESTARAMA#6 kali ini karna kami ingin memperkenalkan siapa WS Rendra, karna Rendra ini milik semua orang. Kita juga melihat Indonesia sekarang ini takut dengan kata-kata. Apalagi sekarang zamannya media sosial di mana bahasa tidak lagi memiliki batasan, dan saya melihat pemerintah saat ini takut dengan kata-kata atau kritikan makanya kenapa kita mengusung Rendra, karna Rendra ini salah satu tokoh yang berani mengkritik pemerintah melalui karya-karyanya’ ucap Aprilia menjelaskan
Aprilis juga mengungkapkan bahwa proses produksi di tengah pandemi saat ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana biasanya ada pementasan lakon drama dan disaksikan secara langsung di Gedung Teater Kampus. Namun tahun ini hanya berupa tapping video yang diselenggarakan pada tanggal 1-9 April 2021 dan akan disiarkan melalui kanal YouTube pada Juni mendatang.
Tayangan tersebut nantinya akan dirangkaian dengan acara lain seperti webinar nasional, diskusi lintas komunitas, dan acara puncak bertajuk persembahan untuk Rendra.
PESTARAMA#6 disambut antusias dan gembira oleh para sastrawan-sastrawan Indonesia maupun keluarga dan sahabat-sahabat dekat Rendra yang turut berpartisipasi dalam memberikan informasi tentang Rendra, baik riwayat hidup maupun pemikiran-pemikirannya.
“PESTARAMA#6 ini disambut antusias dan gembira oleh para sastrawan Indonesiari maupun pihak keluarga dan sahabat-sahabat dekat Rendra. Kita juga membuat konten mengenang 60 hari Rendra melalui aplikasi tik-tok yang diramaikan melalui perlombaan yang diikuti oleh masyarakat umum” tambah Aprilia. (Vena/mediakita,co)