Judul Buku: Yang Telah Lama Pergi
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Sabakgrip
Tahun Terbit: 2023
Jumlah Halaman: 444
Sakit hati….
Kebencian….
Dendam kesumat….
Tangis dibalas tangis….
Luka dibalas luka….
Novel Yang Telah Lama Pergi cukup berbeda dibanding dengan karya Tere Liye sebelum-sebelumnya, mengangkat tema besar tentang kebencian dan dendam kesumat yang dikemas sedemikian rupa. Mengambil latar abad ke-13 menambah keunikan novel satu ini, yang semakin menarik hati para pembacanya. Mas’ud merupakan tokoh utama, yang dimana ia adalah seorang pengembara dan pembuat peta yang secara tidak sengaja terjebak di dalam kapal perompak karena tertuduh dan dianggap sebagai mata-mata. Niat hati, ia hanya ingin membuat peta sebagaimana yang selama ini ia lakukan bersama sang Ayah, akan tetapi terjebak dalam kapal perompak membuat ia bertemu dengan Raja Perompak, Remasut. Mengetahui masa kelam Remasut yang penuh dengan kesedihan dan tantangan, pembuat peta itu pun juga mempelajari bela diri dan mengikuti perjalanan panjang bersama para perompak. Tak disangka, pertemuan antara Mas’ud dengan Raja Perompak membawanya pada sebuah takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Pada novel ini mempunyai sudut pandang orag pertama yaitu Mas’ud. Novel ini mempunyai banyak plot-twist sehingga banyak yang dapat kita pelajari tentang apa arti perjuangan. Para pembaca dibawa ke zaman Sriwijaya dengan latar belakang kota Baghdad hingga Sumatera. Semua sakit yang diceritakan dalam novel ini dapat menusuk hati para pembaca, dan mereka dapat ikut merasakan betapa sakitnya seluruh kebencian dan penghianatan.
Novel ini mempunyai nilai-nilai kekeluargaan, yang dimana dapat dilihat dari opening buku ini menceritakan Mas’ud yang meninggalkan istrinya yang sedang hamil serta Remasut yang bertumbuh, berjuang untuk membalas dendam atas kematian Ayah dan Ibunya di kala ia masih belia. Salah satu yang menjadi favorit saya dari novel ini adalah dimana tokoh Remasut ini diperlihatkan sebagai tokoh heroik dan penuh dengan keoptimisan yang dapat memotivasi para pembacanya agar selalu berjuang, selalu semangat mencapai apa yang ingin mereka capai.
Secara umum novel ini tidak memiliki kekurangan, hanya saja mungkin karena tema besar yang diangkat adalah tentang pengkhiatan sehingga cukup berat untuk dibaca. Buku ini dapat menjadi pilihan jika kalian adalah seorang yang menyukai sejarah ataupun sedang ingin membaca suatu bacaan yang anti mainstream.
Intan Permata hati