Batang, Mediakita.co- Persebaran bank sampah di Kabupaten Batang saat ini telah mencapai angka 31 berasal dari instansi, perusahaan dan kelompok masyarakat. Hebatnya, 90% dari jumlah itu justru dikelola oleh masyarakat.
Menurut penuturan kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Batang, Ir Agus Riyadi MM terdapat 31 Bank sampah yang saat ini berdiri di daerah batang, dan di dominasi oleh masyarakat bukan instansi. “31 bank sampah itu berasal dari instansi, perusahaan dan kelompok masyarakat. Tetapi mayoritas memang dikelola masyarakat, yakni sekitar 90% nya. Fakta ini justru kami sambut baik,” , tuuturnya (21/8).
Dia mengatakan, besarnya peran masyarakat dalam pengelolaan sampah itu justru menggambarkan kian tumbuhnya kesadaran dan partisipasi mereka dalam pengelolaan sampah. Secara khusus, Agus mengapresiasi kiprah ibu-ibu PKK di masing-masing wilayah, yang sejauh ini aktif membantu sosialisasi pentingnya mengelola sampah.
“Bank sampah adalah simbol kesadaran masyarakat dalam memaknai sampah. Prinsipnya, sampah tidak hanya untuk dibuang, tetapi justru dipilah dan diolah menjadi rupiah. Semangatnya, mengurangi jumlah dari sumbernya, yakni rumah tangga,” terangnya.
Dalam kepentingan itu pula, 31 bank sampah yang ada di Kabupaten Batang dihimpun dan diwadahi dalam Forum Komunikasi Bank Sampah (FKBS). Secara resmi, lembaga itu telah dikukuhkan oleh Wabup H Soetadi SH MM, baru-baru ini.
Saat ini, lanjutnya, dari total potensi yang bisa masuk, yakni 170 meter kubik, TPA baru menyerap 85%. Karena itu, sisa 15% itulah yang menurut Agus bisa dicover oleh bank sampah. Dia juga berharap instansi terkait secara bertahap menyiapkan sarana dan prasarana TPA agar menjadi tempat pemrosesan, bukan pembuangan akhir.
“Sementara ini, kami tengah menyiapkan kerjasama dengan PT Xavira Global Indonesia guna mendukung penanganan sarana dan prasarana, manajemen, serta pemasaran untuk bank sampah. Kalau hasilnya baik, semoga kian banyak masyarakat yang berminat,” Pungkasnya.
(MK 011)