PURWOREJO, Mediakita.co – Tengah pandemik virus corona yang terus membuat masyarakat was-was, muncul wacana tersebut masih saja sempat membuat tawa.
Seperti yang terjadi di sebuah desa di Purworejo, Jawa Tengah. Desa tersebut dijaga pocong agar masyarakatnya tak berkeliaran.
Tentu, pocongnya tidak nyata, hanya warga setempat yang dibalut kain kafan hingga menutup muka.
Berita ini mengangkat cara unik untuk mencegah orang keluar rumah di tengah pandemi virus korona baru COVID-19. Sebuah desa di Indonesia, kata pembaca berita, menggunakan pocong untuk mencegah anak-anak keluyuran saat wabah corona.
Keberadaan dua pocong itu disinyalir untuk mengingatkan penduduk dengan kematian. Sehingga, siapa saja yang ngeyel dan tidak ikut mencegah penyebaran virus bisa saja segera dipocong alias mati.
Menariknya, beberapa media Korea Selatan seperti SBS, MBC, Yonhap News hingga JTBC menyoroti salah satu cara pencegahan virus corona di Indonesia yang menggunakan “Pocong” sebagai “penjaga”.
Pocong indo sub https://t.co/Of2I9EofoI
— 외국인 (@cccccccccccyyll) April 1, 2020
Salah satunya adalah SBS yang diketahui membuat headline berita berjudul “인도네시아 마을, 코로나19 차단에 “뽀쫑 귀신” 경비까지” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Sebuah Desa di Indonesia gunakan ‘Hantu Pocong’ sebagai salah satu penjaga untuk mencegah penyebaran Corona19”. Dalam artikel tersebut juga sempat membahas arti dan mitos pocong.
Media Korea menyebut bahwa cara tersebut dianggap unik karena memanfaatkan citra karakter hantu yang menakutkan demi melarang warga untuk melakukan aktifitas diluar rumah. Sontak, banyak netizen Indonesia khususnya penggemar K-Pop tertawa melihat “Pocong debut di Korea”.
Sementara itu, dilansir dari situs John Hopkins pada hari Rabu (1/4), pasien positif corona di Indonesia tercatat sebanyak 1.677 orang dengan korban meninggal dunia 157 orang serta pasien yang sembuh 103 orang.
Editor :Teguh Santoso