Mengaku Sabar dan Diperlakukan Lebih Sadis Saat Masih Presiden, Ini Nasihat SBY untuk Pemerintah dan Rakyat Indonesia.

Susilo Bambang Yudoyona (Presiden RI Ke 6)

Nasional, mediakita.co – Situasi sosial Indonesia di tengah wabah covid 19 menjadi perhatian khusus Presiden RI Ke 6 Susilo Bambang Yudoyono (SBY) melalui akun Facebook pribadinya ia menulis hal itu panjang lebar.

Artikel yang diberi judul, ‘Indonesia Harus Bersatu dan Fokus Pada Penghentian Virus Corona’ tersebut memuat tentang doa, pengalaman, harapan, teguran dan nasihat.

SBY memulai tulisannya dengan mengirimkan doa bagi Boris Johnson Perdana Menteri Inggris, pemimpim dunia, pemimpin Indonesia dan para tenaga kesehatan yang sedang bekerja merawat para penderita covid 19.

SBY lalu melanjutkan bercerita tentang pengalamannya jadi Presiden RI dan bagaimana ia bekerja keras dengan mengemudi sendiri menghadapi bencana besar seperi tsunami dan gempa. Tak lupa ia menyelelipkan peran Ibu Ani yang selalu mengingatkan agar dirinya tetap menjaga kesehatan dan menyediakan berbagai vitamin baginya.

Selanjutnya ia menyampaikan sorotannya tentang ketegangan yang terjadi antara pihak pemerintah saat ini dan rakyat. Menurut SBY hal itu adalah peristiwa klasik dan bukan hal luar biasa, karena hal itu terjadi di semua negara.

Bacaan Lainnya

‘Isu yang muncul sebenarnya klasik dan tidak luar biasa. Intinya adalah bahwa negara, atau pemerintah, akan mempolisikan siapapun yang menghina presiden dan para pejabat pemerintah. Saya pahami ini sebagai peringatan (warning), bukan ancaman, dari pihak yang memiliki kekuasaan di bidang hukum’ tulis SBY.

Ia menyampaikan bahwa hal ini terjadi karena pemerintah dan masyarakat sedang ada dalam situasi stress karena corona.

“Saat ini, di negeri ini, bahkan di seluruh dunia, kehidupan masyarakat sedang dalam situasi yang sangat “stressful”. Dalam hal ini saya mengartikan stressfulsecara luas, yaitu sebagai tegang, gamang, takut, emosional dan bahkan cepat marah. Manusia dan masyarakat takut kalau kena korona. Takut kalau sakit dan kemudian meninggal dunia. Sebagian bingung, tak percaya diri dan mudah terpengaruh tanpa bisa berpikir secara rasional. Masyarakat golongan bawah, terutama yang kehilangan pekerjaan, mengalami kesulitan hidup yang luar biasa. Di antara mereka ada yang mudah menyalahkan pihak lain, termasuk pemerintah dan pemimpin-pemimpinnya’ Tulis SBY Selanjutnya.

 

Selanjutnya SBY seolah ingin mengingatkan mereka yang sedang ada di pemerintahan yang menghinanya agar tidak diperlakukan seperti dirinya dulu. Ia mengaku bahwa dulu dirinya kuat dan sabar menghadapi hal itu dan tidak mempolisikan.

SBY menulis ‘Meskipun saya dulu tidak pernah mempolisikan mereka-mereka yang menghina saya, (lain halnya kalau memfitnah), melalui artikel ini saya menyerukan agar apa yang dulu dilakukan kepada saya, janganlah dilakukan kepada pemimpin-pemimpin yang lain. Meskipun saya dulu kuat dan sabar, bagaimanapun cacian dan hinaan yang melampaui batas itu tidak baik. Tidak baik jika terjadi di negara Pancasila ini. Di negara yang berke-Tuhanan ini’

Melihat situasi ini agar ketegangan tak terus terjadi SBY menasihati agar masyarakat tidak apriori kepada apa yang dilakukan pemerintah serta jangan berkomentar atau berbicara yang melampaui batas. Karena menurutnya mungkin saja sejumlah pejabat pemerintah tidak bisa menerima kata-kata yang keras dan kasar, karena merasa sudah berbuat dan berupaya dalam mengatasi krisis korona saat ini.

‘Karena merasa dihina, beliau-beliau ingin mengganjar para “penghina” itu dengan penalti hukuman. Itulah sebabnya, saya ikuti pihak kepolisian secara proaktif juga ikut memberikan peringatan kepada masyarakat, bahwa siapapun yang melanggar akan dipidanakan. Tentu ini serius’ tulisnya lagi.

Kepada pemerintah sekarang SBY menyampaikan secara tersirat agar meneladani dirinya yang tidak membalas kejahatan para penghina – penghinanya.

SBY menulis lagi, ‘Mungkin sebagian masyarakat masih ingat ketika saya sedang mengemban amanah sebagai Presiden dulu. Saya juga mengalami nasib yang sama. Bahkan lebih pahit pengalaman hidup yang saya alami. Lebih “sadis” cacian dan hinaan yang ditujukan kepada saya dulu. Termasuk ketika saya sedang mengatasi krisis yang datang silih berganti’.

Selanjutnya SBY menasihatkan lagi agar pemerintah fokus mengatasi masalah yang ada dan mencegah terjadinya masalah yang baru.

‘Dalam keadaan darurat dan sekaligus krisis seperti sekarang ini, sebaiknya pemerintah bisa mencegah terjadinya masalah baru. Misalnya masalah sosial, ataupun masalah politik, yang bisa mengganggu upaya pemerintah menyelamatkan rakyat dari wabah virus korona yang mematikan ini’ SBY menasihati.

SBY lanjut menyampaikan agar pejabat pemerintah sekarang tidak sembarang mengeluarkan pernyataan yang bisa menyebabkan munculnya front baru dengan menuduh para pengkritis sekarang berasal dari pemerintahan yang lalu.

‘Saya juga bermohon, janganlah pejabat pemerintah mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan antipati baru, bahkan perlawanan dari rakyatnya. Jangan pula pernyataan itu melukai mereka-mereka yang justru ingin membantu pemerintah. Misalnya, dengan mudahnya mengatakan yang bersuara kritis itu pastilah mereka yang berasal dari pemerintahan yang lalu. Berarti pemerintahan yang saya pimpin dulu. Atau berasal dari kalangan yang tidak ada di kabinet sekarang ini. Tuduhan gegabah seperti ini hanya akan membuka front baru. Front yang sangat tidak diperlukan ketika kita harus bersatu menghadapi virus korona dan tekanan ekonomi yang berat saat ini’.

Diakhir catatannya tak lupa SBY menyampaikan prmohonan maafnya jika apa yang disampaikannya menyebabkan pihak – pihat tertentu tidak berkenan. Namun ia sangat betharap agar pemerintah bisa mengatasi krisis corona dan tekanan ekonomi dengan tindakan yang tepat dan benar

“Inilah pandangan saya. Saya minta maaf kalau ada pihak-pihak yang tidak berkenan. Tetapi, satu hal yang harus diingat, saya, sama dengan ratusan juta rakyat Indonesia juga sangat mencintai negeri ini. Sangat ingin pula pemerintah berhasil mengatasi krisis korona dan tekanan ekonomi saat ini, dengan kebijakan dan tindakan yang tepat dan benar’ tutur SBY

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.