PEMALANG, mediakita.co-Update data global, info grafis Gugus Tugas Civid -19 Kabupaten Pemalang Selasa (14/10/2020) yang menampilkan gambar tenaga paramedis bertuliskan Pahlawan garis depan, mendapat respon positif dari Penasehat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Pemalang.
Melalui akun facebook pribadinya, penasehat yang mantan ketua IDI Cabang pemalang 2 periode, dr. Isnaini Junianto, Sp.S. mengunggah infografis update data global Covid-19 Pemalang dan menyatakan apresiasinya. Namun, dokter spesialis syarat ini juga memberikan masukan positif.
“Data ini baik sekali, alangkah lebih sempurnanya bila disertai keterangan wilayah terdampak berdasar kecamatan dan kelurahan/desa memuat data kuantitatif kasus (terkonfirmasi positip, PDP, ODP/OTG),” tulisnya.
Dia mengaku, sebagai tenaga medis yang posisinya diibaratkan seperti tentara, hingga saat ini belum memiliki peta kekuatan lawan. Dengan perlindungan diri dan senjata yang minim, kondisi yang ada saat ini, dokter senior itu merasa sebagai kondisi yang beresiko mengancaman keselamatannya.
“Kami sebagai “tentara penyakit” sampai saat ini masih buta dengan “kekuatan musuh kita, dimana saja kantung persembunyiannya,” katanya.
Alasanya, mantan ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI cabang pemalang 2 peiode ini dengan perlindungan diri dan senjata yang minimal, padahal bisa saja virus itu datang dari arah yang tak disangka sangka (tapi bukan rejeki), percaya sama saya, dengan pola seperti ini akan ada dokter atau nakes yang bakal positip.
“Tapi saya berharap prediksi saya salah sehingga menjadi baik untuk semuanya. Ini hanya usul, semoga dapat diakomodir untuk lebih baiknya kita bersama melawan Covid-19,” harapnya.
Terkait dengan harapan itu, juru bicara gugus tugas Covid-19 Pemalang Tetuko Raharjo, saat ini pihaknya hanya bisa mengatakan bahwa mereka berasal dari beberapa kecamatan. Diantara mereka, menurut dia, terindikasi habis melakukan perjalanan dari daerah terjangkit.
“Mohon maaf, saya hanya bisa mengatakan bahwa mereka berasal dari beberapa kecamatan dan diantaranya terindentifikssi habis melakukan perjalanan dari daerah terjangkit,” jelasnya.
Ditanya tentang keterbukaan informasi wilayah terjangkit sebagai bagian dari hak publik, jika jika kepatuhan phycikal distancing blm menjadi seruan, Tetuko tak memberi tanggapan. Juru bicara gugus tugas covid-19 itu hanya menanggapi tentang pentingnya peran masyarakat dalam keberhasilan protokol kesehatan.
Tetuko memandang, seruan phycikal distancing sudah tidak mempan. Itu mengapa pemerintah mendorong pentingnya peran masyarakat.
“Untuk yang ini (phycikal distancing-red), nampaknya peran masyarakat yang sangat kita harapkan. Bisa lebih ditingkatkan lagi. Sebab serusn saja tanpa dukungan masyarakat, tidak mempan sepertinya,” keluhnya.