Semarang, mediakita.co – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pesimis praktek politik uang dalam hajatan pemilu dapat dihilangkan. Termasuk pemilihan kepala daerah di 21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah nanti.
“Hilang, enggak mungkin,” katanya saat memberi sambutan dalam acara pelantikan penjabat lima kabupaten dan kota di Jawa Tengah, Rabu,(5/6).
Ganjar mencontohkan negara lain yang tidak bebas dari korupsi. “Denmark saja yang negara bagus, tetap ada korupsi,” katanya. Di dalam negeri, menurut Ganjar, masyarakat juga sudah sangat terbiasa dengan politik uang. Ia mencontohkan, spanduk warga saat ini bukan bertulisan “Di Sini Menolak Money Politics”, melainkan bertulisan “Di Sini Siap Menerima Serangan Fajar”.
Karena itu, ia mengusulkan agar ada perubahan pola kampanye dalam pilkada mendatang. Seharusnya kampanye diarahkan ke model debat dengan tema-tema spesifik. Misalnya, di Solo ada debat antar-calon kepala daerah bersama pedagang Pasar Klewer. Daerah lain bisa berdebat dengan tema kekeringan. Debat tematik seperti itu dinilai bisa mendidik masyarakat. “Kampanye debat bisa kurangi ongkos politik suap. Masyarakat juga diajari cerdas,” kata Ganjar.
Tahun ini akan ada 21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang akan ikut pelaksanaan pilkada serentak, Termasuk Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan. Saat ini, tahapan pilkada sudah memasuki masa verifikasi syarat-syarat calon kepala daerah.