TEGAL, Mediakita.co,- Bupati Tegal Umi Azizah mengarahkan agenda kebijakan pembangunan daerahnya di tahun 2022 pada tiga hal, yaitu pemulihan dan penguatan kondisi sosial-ekonomi masyarakat, penataan ruang perkotaan untuk menciptakan kota sehat dan percepatan pembangunan ekonomi kawasan Brebes-Tegal-Pemalang (Bregasmalang). Hal tersebut disampaikan Umi saat memimpin Forum Virtual Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Tegal Tahun 2022 di Ruang Rapat Sekda, Kamis (28/01/2021) pagi.
Umi menuturkan, situasi pandemi telah mendisrupsi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakatnya. Upaya pemulihannya di tahun ini masih menjadi agenda lanjutan kebijakan pembangunan tahun 2022, ditambah dengan upaya penguatan. “Orientasi kebijakan pembangunan Kabupaten Tegal tahun 2022 masih relevan dengan tahun 2021 ini dengan penekanannya pada upaya pemulihan ditambah penguatan,” ujar Umi.
Sedangkan pembangunan infrastruktur dan penataan ruang perkotaan menjadi agenda kebijakan pembangunan prioritas kedua di tahun 2022. Umi mendorong agar penataan ruang Kota Slawi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa Kabupaten Tegal bisa menciptakan tata lingkungan hunian yang aman, nyaman dan berjati diri.
Sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan ekonomi di kawasan Bregasmalang, Bupati Tegal pun menempatkan kebijakan nasional ini ke dalam agenda prioritas ketiga kebijakan pembangunan daerahnya di tahun 2022.
“Kita sudah diamanati (Pemerintah) pusat untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan yang salah satunya ada Bregasmalang ini yang nilai investasinya mencapai Rp 3,5 triliun. Untuk itu, alokasi program dan sumberdaya untuk mendukung pelaksanaannya menjadi agenda prioritas kita yang ketiga.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, lanjut Umi, percepatan pembangunan ekonomi kawasan Bregasmalang harus didukung penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang baik, adaptif, responsif dan tidak koruptif, terutama menyangkut koordinasi dan kerjasama pembangunan antar daerah.
Sementara itu, mensiasati asumsi pendapatan daerah tahun 2022 yang berkurang 6,6 persen dibandingkan pagu pendapatan tahun 2021 yang sebesar Rp 2,77 triliun, Umi menitip pesan agar organisasi perangkat daerah (OPD) bisa memformulasikan program dan kegiatan yang sifatnya stimulan.
“Uang kita tidak banyak, sehingga OPD harus benar-benar selektif merancang program kegiatan dan pemanfaatan anggarannya. Ciptakan program yang mampu mengungkit partisipasi kelompok swasta melalui corporate social responsibility ataupun masyarakat melalui keswadayaannya,” pesan Umi.
Umi pun menyampaikan jika pandemi Covid-19 bisa menjadi momentum penting untuk mendisrupsi pola pikir dan budaya kerja di birokrasi pemerintahan yang harus lebih dekat dengan penggunaan teknologi informasi, termasuk menjalin relasi dengan menggandeng anak-anak muda dan komunitas kreatif dalam membantu memetakan strategi program dan kegiatan agar lebih efektif dan berdaya saing serta adaptif dengan tuntutan perubahan zaman di era internet of things ini.
“Sebagai ilustrasi, proporsi jumlah penduduk usia produktif kita berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 mencapai 70,72 persen. Untuk itu, orientasi belanja yang sifatnya leverage atau menciptakan daya ungkit inilah yang saya nantikan untuk mensiasati keterbatasan anggaran,” katanya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono menambahkan, selain tiga agenda utama rencana pembangunan Kabupaten Tegal 2022, Pemkab Tegal juga telah memetakan sejumlah agenda penunjang lainnya, seperti perluasan lapangan kerja dan investasi pro rakyat, penumbuhan wirausaha muda, penataan lingkungan permukiman kumuh dan rumah sehat bagi warga miskin, pelayanan publik prima, pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik, peningkatan kualitas lingkungan hidup serta pembinaan olahraga, pemberdayaan pemuda dan pelestarian budaya.