Heboh beredarnya mata uang Dirham di beberapa kota Indonesia merupakan cerminan dari persaingan antar mata uang dunia dan lemahnya kebijakan ekonomi dan finansial serta protes warga.
Penjelasan tentang mata uang kertas mirip dengan kritik yang dilontarkan pemikir-pemikir barat, termasuk ilmuwan Yahudi-nya yang anti hegemoni AS. Hanya saja ada yang menggunakan term agama.
Yoval Noah Harari dari Hebrew University Jerusalem penulis buku Sapiens, Homo Deus, 21 Lessons in the 21st Century, bahkan menulis, bahwa uang kertas itu salah satu kisah fiksi rancangan Sapiens, yang juga merancang ideologi, lembaga keuangan, dll yang dipercaya manusia.
Demikian pula dengan dollar AS yang diterima dan diakui sebagai mata uang utama dunia.
Dollar AS dijadikan mata uang utama dunia pada konferensi Bretton Wood, AS pada 1944. Pada konferensi tsb, ekonom dunia John Maynard Keynes mewakili Inggris dan mengusulkan diciptakannya mata uang baru sebagai mata uang dunia. Pendapatnya ditentang keras oleh ekonom AS, Dexter White, yang mengusulkan dollar sebagai mata uang dunia dan dikaitkan dengan emas. Akhirnya dollar AS diterima oleh peserta delegasi.
Nilai satu dollar AS waktu itu equivalent 35 once emas. AS memiliki cadangan emas terbesar di dunia. Lihat data tentang cadangan emas di dunia saat ini. AS masih memiliki cadangan emas terbesar.
Jadi selembar uang dollar kertas yang dicetak dengan biaya sangat murah itu nilainya begitu tinggi. Apalagi dengan nominasi 100 dollar. Selanjutnya AS mencetak mata uang dollar yg berjumlah ribuan triliun dan jumlah tersebut equivalent dengan cadangan emasnya.
Selain ditetapkannya mata uang dollar sebagai mata uang dunia, juga dibentuk World Bank, IMF dan GATT, General Agreement on Tariffs and Trade untuk mengatur perdagangan bebas dunia.
Presiden World Bank selalu orang Amerika. Tujuannya memberikan pinjaman ke seluruh dunia untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, jembatan, bendungan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik dll. Pinjaman tersebut dalam bentuk kredit jangka panjang dengan tingkat bunga yang relatif rendah.
Sedangkan IMF, International Monetary Fund, merupakan lembaga yang selain memberikan kredit untuk mengatasi krisis moneter, juga menerapkan kebijakan fiskal dan moneter negara-negara penerima pinjaman. Pimpinan IMF selalu dipegang orang Eropa, biasanya orang Perancis.
Jadi, keputusan ditetapkannya mata uang dollar, pendirian World Bank, IMF dan GATT yg sekarang jadi WTO, World Trade Organization, merupakan satu kesatuan yang mengokohkan hegemoni AS. Arsitektur baru ekonomi dan finansial dunia terbentuk menggantikan arsitektur lama Britania Raya.
Selanjutnya, setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, AS merupakan satu-satunya pemenang Perang dan negaranya tidak mengalami kehancuran.
AS kemudian memberikan bantuan ke Eropa Barat untuk membangun perekonomian nya kembali, recovery program yang dinamakan Marshall Plan. Tujuannya membendung pengaruh Uni Sovyet.
Bantuan tsb selain mendorong pembangunan ekonomi Eropa Barat yg hancur, juga meningkatkan produksi industri manufaktur, pertanian dan jasa di AS.
Negara-negara Eropa yang hancur dapat bangkit dalam waktu cepat. Mereka juga dapat kemudahan untuk mengekspor hasil industrinya ke AS dengan bea masuk rendah.
Selanjutnya cadangan devisa negara-negara Eropa semakin meningkat berkat surplus perdagangan dengan AS. Dulu warga dunia kagum atas terjadinya keajaiban ekonomi Jerman, Wirtschaftwunder.
Cadangan devisa yang berlimpah ini ditukarkan dengan emas dan otomatis meningkatkan cadangan emas negara-negara Eropa Barat, terutama Jerman, Perancis dan Inggris. Cadangan emas AS dengan demikian semakin berkurang. Sebaliknya cadangan emas negara2 Eropa meningkat.
Tahun 1960, terjadi Perang Vietnam. AS terjebak di sana dan mengeluarkan dana yg sangat besar untuk biaya Perang. Dampaknya adalah terjadi defisit anggaran belanja AS dan juga defisit neraca perdagangan dengan Eropa Barat.
Defisit kembar tersebut menyebabkan meningkatnya inflasi di AS dan nilai tukar dollar terhadap emas jatuh. Tahun 1973 Presiden Richard Nixon mengumumkan secara sepihak untuk tidak lagi mengaitkan nilai dollar dengan emas. Nilai dollar tergantung dari permintaan dan penawaran.
Perkembangan selanjutnya adalah munculnya beberapa mata uang keras dunia, seperti Yen, Jepang, Poundsterling, Inggris dan Deutsche Mark, Jerman.
Sementara itu, Eropa Barat terutama oleh Jerman dan Perancis, sejak pertengahan tahun 1950an menggagas terbentuknya Pasar Bersama Eropa meniru model Benelux, Belgia, Netherlands dan Luxemburg, berlanjut dengan Komunitas Eropa, European Community dan kemudian menjadi Uni Eropa dengan mata uang sendiri, yaitu Euro yang nilainya lebih tinggi dari dollar AS.
Jepang yang perekonomiannya bangkit dan berkembang pesat, pernah memiliki rencana membangun Asian Monetary Fund, meniru model IMF, tapi batal karena tekanan AS.
Kini China yg perekonomiannya bangkit dan berkembang menjadi nomor dua setelah AS, juga mengembangkan program OBOR, One Belt One Road yang juga memberikan kredit pembangunan infrastruktur ke seluruh dunia tanpa persyaratan seperti IMF dan otomatis mengancam dominasi AS.
Kembali ke komentar tentang penjelasan mengenai mata uang kertas dan emas atau perak merupakan bentuk kritik terhadap hegemoni AS, seperti yang juga dilakukan ekonom-ekonom barat yang mencari bentuk baru arsitektur ekonomi dan finansial dunia.
Jadi sebaiknya kita melihatnya sebagai kritik terhadap sistem ekonomi, finansial dan perdagangan dunia yang lebih dari setengah abad diterapkan oleh AS.
Kritik terhadap sistem membawa kita ke arah perbaikan terus menerus. Itulah buah dari adanya kebebasan berpikir, berpendapat dan kreativitas yang menjadi ciri peradaban kebudayaan Barat.
Bogor, 31Januari 2021
Suchjar Effendi
Analis Ekonomi Politik
Tinggal di Bogor