JAKARTA, mediakita.co – Pakar Komunikasi Politik dan Penggiat Media Sosial Ade Armando rupanya merasa kesal dengan Rizieq Shihab yang membawa-bawa namanya dalam pleidoinya tentang kasus Swab RS Ummi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (10/6/2021).
Rizieg dalam pleidoinya berkisah tentang pertemuannya dengan Kapolri Tito Karnavian pada tahun 2018. Ketika itu menurut Rizieq Tito meminta agar dirinya tidak membuat kekacauan di Indonesia. Rizieq menerimanya dengan satu syarat agar Abu Janda, Ade Armando, Denny Siregar dan semua gerombolannya diproses secara hukum.
“Sebagaimana Ahok Si Penista Alquran diproses, maka selain Ahok seperti Abu Janda, Ade Armando, Denny Siregar, dan semua gerombolan mereka yang sering menodai agama dan menista ulama juga harus diproses hukum, sesuai dengan prinsip equality before the law sebagaimana diamanatkan UUD 1945,” tutur Rizieq saat membacakan pleidoinya.
Pernyataan Rizieq tersebut ditanggapi oleh Ade melalui akun twitternya dengan menyebut bahwa Rizieq sudah sakit mental karena membawa-bawa namanya di persidangan. Tak hanya itu Ade menyebut bahwa hal itu terjadi sebagai efek kebanyakan chat mesum.
‘Rizieq sudah sakit mental. Di persidangan, dia malah nyebut2 nama saya, Denny dan Abu. Mungkin efek kebanyakan chat mesum’ tulis Ade melalui akun twitternya https://twitter.com/adearmando1
Sementara Denny Siregar menanggapi hal tersebut dengan santai. Melalui uraiannya di 2045 TV yang berjudul ‘Riziek Sayang Banget Ma Gue’ Denny menyebutkan bahwa pleidoi Rizieq seperti curhat anak SD kepada kepala sekolah.
Denny menilai bahwa apa yang disampaikan Rizieq tak berhubungan sama sekali dengan kasusnya melainkan berisi curhatan untuk mencuri dan usaha membangun opini bahwa apa yang dialaminya adalah kasus politik dan bukan kasus hukum. (Prb/mediakita.co)