BLITAR, Mediakita.co,- “Pembentukan Karakter harus melalui pembiasaan-pembiasaan yang panjang di sekolah maupun di rumah. Ajarkan Pancasila sebagai kepribadian, bukan hanya sebagai Dasar Negara,” kata Direktur Institut Sarinah Eva Sundari, kepada peserta Workshop Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Paud dan PNF, Rabu (16/06/2021).
Eva Sundari yang juga pendiri Kaukus Pancasila DPR RI pada tahun 2007, menguraikan analisa neuroscience dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Pendidikan usia dini sangat strategis karena menjadi fondasi termasuk menentukan komposisi otak untuk mengoptimalkan potensi bernalar kritis siswa. Pembentukan karakter sesuai kepribadian Pancasila sangat sesuai tujuan pendidikan untuk mengembangkan kecerdasan kognitif, mental dan spiritual,” lanjutnya.
Saat sesi tanya jawab, Eva mengingatkan bahwa membangun karakter siswa tidak bisa oleh sekolah saja, tetapi orang tua harus dilibatkan dalam program pendidikan.
“Mendidik siswa untuk cinta Tanah air, Bangsa Dan Pancasila harus diajarkan baik guru-guru di Sekolah maupun orang tua di rumah,” tandas Eva Sundari.
Mengantisipasi kebutuhan referensi bagi para guru untuk mengajarkan Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa, pada tahun 2019 Institut Sarinah sudah menerbitkan Buku Pancasila untuk Tunas Bangsa. Para guru bisa menggunakannya untuk sumber Inspirasi Dan pengayaan untuk menyusun rencana Pengajaran.
Di akhir sesi, para guru diminta menyampaikan dan berbagi gagasan-gagasan untuk tindak lanjut setelah workshop. Sebagian peserta sudah mampu memunculkan ide-ide segar rencana tindakan dan pembiasaannya yang kontekstual dengan situasi lokal Kab Blitar, Bumi Pancasila pada masa Bulan Bung Karno.
Workshop Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Paud dan PN diadakan 2 gelombang pagi dan siang. Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab Blitar, Budhi Kusumarjono.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Dinas Pendidikan menjelaskan bahwa tujuan penyelenggaraan workshop adalah untuk merespon keputusan Kemendikbud untuk menyelenggarakan Pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan termasuk Kelompok Bermain dan Belajar (KBB) dan PAUD.
“Mari ajari anak-anak untuk rukun, bersatu supaya bisa kerjasama. Biasakan melihat sisi positif dan kebaikan dari teman-temannya. Jangan lihat jeleknya saja,” pesan Budhi.