ajibpol
NASIONAL

Gaduh Pencabutan Anjuran PKS Berpoligami dengan Janda, Guntur Romli : Begitulah Nasib Syariah Kalau Dipolitisasi

JAKARTA, mediakita.co – Mohamad Guntur Romli mengkritik kebijakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tentang anjuran poligami yang disebut program solidaritas tiga pihak. Sehari kemudian, program anjuran poligami itu kemudian dicabut.

Melalui cuitan akun twitter @GunRomli yang diunggah, Jumat, 1 Oktober 2021, Mohamad Guntur Romli  menyebut saat menerbitkan anjuran poligami, PKS berlindung dibalik syariah. Setelah dicabut, menurut aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) ini, banyak yang bertanya-tanya bagaimana syariah bisa dicabut dan umurnya hanya sehari.

“Saat menerbitkan anjuran poligami, PKS berlindung di balik syariah, gak sampe sehari, mereka mencabutnya, banyak yg bertanya2: kok syariah umurnya cuma sehari? kok syariah bisa dicabut?,” kata Guntur Romli, dikutip mediakita.co dari akun twitter @GunRomli.

Menurut dia, begitulah nasib syariah kalau dipolitisasi. Kebijakan itu menurutnya, justru menjadikan citra buruk bagi pihak lain yang sejatinya tidak terkait dengan PKS.

“Begitulah nasib syariah kalau dipolitisasi. Malah kecipratan citra buruk,” sambungnya.

Seperti diketahui, PKS membuat program yang disebut dengan solidaritas tiga pihak. Program baru tersebut merupakan rekomendasi bagi kader PKS untuk melakukan poligami dengan janda.

Baca Juga :  Profesor Hendrawan : Pernyataan Gatot Membuat Saat Ini Seolah Sama dengan Era Dimana Peran Sukarno Didegradasi dalam Sejarah

Menurut Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat, program solidaritas tiga pihak ini merujuk Rasullah Muhammad SAW yang membolehkan umatnya berpoligami.

“Terkait status hukum barang tersebut itu kan persoalan agama bukan semata-mata budaya dalam hal ini Allah dan Rasul-nya. Nah di dalam Al Qur’an itu dibolehkan, diizinkan dan Rasul juga mencontohkan,” ujarnya.

Menurut dia, kader yang secara ekonomi mampu, boleh melakukan poligami dan harus mengutamakan janda. Kebijakan bagi kader pria yang mampu berpoligami itu merupakan bagian dari program solidaritas tiga pihak PKS dan tertuang dalam poin B nomor 8 surat tersebut.

Hanya sehari berselang, Dewan Syariah PKS telah mencabut anjuran tersebut. Tak hanya itu, PKS bahkan meminta maaf telah membuat gaduh terkait dengan Tazkirah Nomor 12 tentang solidaritas tiga pihak, yang salah satu poinnya tentang anjuran berpoligami bagi anggota PKS yang berjenis kelamin laki-laki.

“Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia,” kata Ketua Dewan Syariah PKS Surahman Hidayat dalam keterangannya, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga :  Pemuda Jankar Peduli Lingkungan di Dusun Mingkrik Mandiraja Pemalang

Dirinya berdalih, PKS sangat terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak. PKS juga berterima kasih atas kritik dari publik terkait program dan anjuran yang dilakukan PKS.

 

Oleh : Arief Syaefudin

Artikel Lainnya