JAKARTA, mediakita.co- Warga net sepertinya kesal dengan pernyataan Presiden Partai Buruh Said Iqbal yang berencana menggalang sumber pendanaan partainya dari iuran anggota. Dia mengaku, skema pendanaan partainya telah telah rampung disusun.
Dimas Wibowo, melalui akun Twitter @Dimas_Wbw memberikan kritik atas pernyataan Said Iqbal. Dimas menyebut, para buruh selalu diperdaya dengan iuran-iuran yang tidak ada manfaatnya bagi nasib buruh.
“Dari dulu buruh diperdaya! Diminta iuran tapi engga ada manfaatnya!! Para pengurus hidup mewah dari keringat buruh kecil! Dasar nasib buruh!,” tweet @Dimas_Wbw.
Senada dengan itu, seorang pengguna media sosial Twitter bernama Oenya bahkan menyoroti rumah Iqbal yang menurutnya seperti istana. Oenya juga mempertanyakan sumber dana pembangunan rumah mewah Iqbal. Menyusul uanggahan foto pembangunan rumah Iqbal oleh akun https://twitter.com/1_shieldNKRI/status/1445575692221968387?s=20
“Kasian buruh, udah gajinya gak seberapa, diperalat pula demi syahwat sang ketua, rumah bak istana apakah dari iuran juga??,” kata Oenya, dalam tweets akun @unyasjafrina
Pernyataan tersebut mendapat dukungan netizen. Nampaknya, sebagian buruh telah menyadari bahwa selama ini hanya dimanfaatkan saja. Hal itu terungkap melalui pernyataan Juen Sirsia yang mengaku dirinya tidak mau masuk organisasi buruh.
“Saya dari dlu tidak pernah mau masuk serikat buruh,, karna yg di untungkan cma sebagian besar pengurus doang,” ungkap Juen Sirsia, melalui akun @junregar30.
Seperi diketahui, sejumlah organisasi buruh telah menggelar kongres di Jakarta, Senin (5/10/2021). Hasilnya, kongres memutuskan akan membangkitkan kembali Partai Buruh.
Said Iqbal yang juga Presiden Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI) terpilih menjadi Presiden Partai Buruh periode 2021-2026.
“Alasan PB dihidupkan kembali, kekalahan telak kelas pekerja buruh tani, nelayan, guru, dan orang-orang kecil lain (terkait) Omnibus Law. Omnibu Law lah, UU Cipta Kerja yang mentrigger Partai Buruh dihidupkan kembali,” jelas Iqbal.
Iqbal menyebut, partai yang dipimpinnya setidaknya akan didukung oleh 100.000 kader militan. Kader itu yang akan membayar iuran sukarela. Iqbal mengklaim, Partai Buruh sudah menyepakati besaran iuran sebesar Rp 50.000.
“Berarti setiap kader nanti kita minta disepakati 50 ribu rupiah. Nah kali 100 ribu kan sudah hampir 5 miliar sudah mencukupi,” kata Iqbal.
“1 persen berarti 100 ribu kader militan. 100 ribu kader militan kami akan minta iuran untuk bayar secara sukarela dan itu sudah pernyataan siap 100 ribu anggota kader buruh tani, nelayan termasuk guru honorer,” tammbah dia.
Oleh : Redaksi-01/mediakita.co