PEMALANG, mediakita.co- Ribuan beras dengan kualitas premium dibagikan pada warga di Pemalang. Beras ini merupakan pemberian Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Puan Maharani, Minggu (24/4/2022).
Pembagian beras dilakukan melalui anggota DPR fraksi PDI Perjuangan. Terkhusus di Kabupaten Pemalang, dibagikan oleh Profesor Hendrawan Supratikno, Anggota DPR dari dapil (daerah pemilihan) setempat/Jateng X.
Dituturkan oleh Profesor Hendrawan Supratikno, beras yang dibagikan berasal dari petani lokal. Kualitasnya pun terbaik.
“Beras ini dari petani lokal. Kualitas berasnya bagus, premium,” tuturnya.
Secara simbolis, beras diserahterimakan di Ballroom Hotel Segoro Pemalang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan orang, karena masih dalam suasana pandemi covid-19.
Rencananya beras akan diberikan pada seluruh lapisan masyarakat di Pemalang.
“Untuk hari ini ada 5.000 kantong beras yang kami bagikan. Alokasi ini dibagi ke 14 kecamatan di Kabupaten Pemalang,” kata Profesor Hendrawan Supratikno.
Beras dibagi tak hanya di Pemalang saja, melainkan di seluruh wilayah Indonesia.
“Jadi tidak hanya disini saja (Pemalang) tapi diseluruh wilayah di Indonesia, di 34 provinsi. Dibagikan oleh seluruh anggota DPR dari PDI Perjuangan,” ujar Profesor Hendrawan Supratikno yang juga duduk di Komisi XI DPR.
Sementara itu, salah seorang penerima beras, yaitu Haryati (40) asal Kelurahan Beji Kecamatan Taman, menuturkan, dirinya sangat terbantu atas bantuan yang ada. Apalagi disaat kondisi ekonomi keluarganya yang sedang kesusahan.
“Saya senang sekali, terbantu lah jelas. Apalagi suami saya saat ini tidak bekerja, nganggur. Alhamdulillah dapat bantuan ya bersyukurlah,” tuturnya.
Saat ditanya tentang siapakah sosok Puan Maharani, dirinya menjelaskan bahwasanya putri dari Megawati Soekarnoputri.
“Bu Puan ya itu anaknya Bu Mega. Tapi saya belum pernah liat langsung, hanya di tv saja,” ucapnya.
Diketahui, beras Puan Maharani meluncur ke masyarakat sejak adanya pandemi covid-19. Tujuan dibagikan beras adalah untuk membantu warga yang sedang mengalami kesusahan.
Oleh: Arief Syaefudin
