PEMALANG, mediakita.co- Panen padi demplot Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dengan Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari 33 dan pola tanam jajar legowo di dukuh Tegalsari Timur Kecamatan Ampelgading terbukti berhasil naikan produksi padi antara 1,5 ton-2 ton per hektar.
Hal itu terungkap dalam cara panen demplot yang dihadiri Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPPT) Jawa Tengah Dr. joko pramono, MP, Dinas Instansi terkait , Danramil dan Babinsa, Pendamping Mahasiswa, Kelompok Tani dan Gapoktan se-kecamatan Ampelgading hari ini selasa (7/9).
Menurut joko pramono, “ sesuai dengan tugasnya maka demplot varietas unggul baru Inpari 30,31,31 dan Inpari 33 serta teknologi jajar legowo (jarwo) ini merupakan wujud dari mensosialisasikan berbagai teknologi dalam rangka mensukseskan program Swa Sembada Pangan yang ditargetkan tercapai pada tahun 2017,” tegasnya.
Kepala BPPT Jateng ini menjelaskan, ke depan dihadapkan pada berbagai tantangan berat. Salah satunya adalah setiap tahun areal pertanian Indonesia beralih fungsi tidak kurang dari 100 rb hektar. Sedangkan kemampuan pemerintah mencetak lahan baru rata-rata hanya 40 ribu hektar pertahun. Di jateng sendiri, lahan subur berkurang sekirat 450 an hektar pertahun. Disini maka peran teknologi yang nyata meningkatkan hasil harus nyata diterapkan di petani, bukan sekedar menjadi seminar dan wacana belaka.
“ Di Jateng target di target produksi padi naik 2 jt ton pertahun. Teknologi jajar legowo sendiri bisa menaikan produksi 1,5-20 %, ditambah varietas unggul Inpari 33 yang tahan wereng coklat, semoga target itu bisa tercapai,” katanya kemudian.
Prinsip teknologi jajar legowo adalah dengan memperbanyak tanaman tepi. Seperti diketahui bahwa tanaman tepi cenderung lebih banyak produksinya. Di wilayah Kecamatan Ampelgading, teknologi ini baru sekitar 10 % petani yang menerapkannya.
Koordinator PPL Kecamatan Ampelgading Samsaini, Sp mengatakan “ dari hasil ubinan, hasilnya 8 ton per hektar diwilayah Desa Tegalsari Timur. Naik 1,5 sampai 2 ton per hektar. Tetapi dengan gabungan teknologi, disamping varietas baru juga menggunakan sistim pola tanam jajar legowo satu dua. Artinya, jarak tanam antar baris 25 x 25 cm, gang 40 cm dan dalam baris 12,5 cm,”jelasnya.
Mahasiswa Pendamping Pertanian Pambudi menjelaskan, “ Keseluruhan demplot adalah varitas Inpari 30, 31,31 dan dipadukan dengan teknologi jajar legowo. Nanti petani biar memilih mana yang sesuai dengan wilayah ini termasuk varietas mana yang dianggap cocok bagi petani. Walaupun berdasrakan diskripsinya, varitas Invari 33 lebih banyak produksinya,” tambahnya.