Batang, Mediakita.co- Tiga orang karyawan PT KAI Tersambar kereta Api Kaligung, jurusan Tegal-Semarang ketika tengah bertugas mengukur elevasi lengkung atau tikungan rel, Jumat siang (11/9).
Menurut keterangan Kepala Resort Jalan Rel 4.6 Kuripan Achmad Shodri, saat itu ketiga pekerja yang masing-masing bernama Shidqul Ahdi (25) warga Dekoro Rt 3/1 Pekalongan Timur, Eko Handoko (25) dan Abidin (16) yang merupakan kakak beradik warga Dukuh Plabuan Rt 1/1 Desa Ketanggan, Gringsing, sedang melaksanakan survey rel KA.
Pada saat kejadian tersebut berlangsung, Achmad Shodri tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa itu terjadi. ia baru mengetahui setelah petugas stasiun Plabuan menghubunginya berdasarkan atas laporan dari masinis KA Kaligung yang berhenti sesaat setelah menabrak ketiga korban.
“Saya diberi tahu oleh salah satu petugas Stasiun Plabuan-Banyuputih yang sebelumnya mendapat laporan dari Masinis KA Kaligung yang menabrak para korban. Sehingga kami langsung lapor ke polisi,” ungkapnya.
Mendapat laporan tersebut, kemudian pihaknya lapor ke Polsek Limpung serta menuju ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi ketiga korban.
menurut Shodri kondisi korban sangat mengenaskan, karena tubuh ketiga korban hancur.
“Saya tidak tega melihat kondisi tubuh ketiga korban yang tertabrak kereta, karena kondisi ketiganya hancur akibat sambaran KA Kaligung.”tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Limpung AKP Raharja SH MH, yang mendapat laporan bahwa ada tiga orang yang tertabrak kereta bersama dengan anggota Polsek langsung menuju lokasi dan mengamankan TKP. Selain itu, petugas juga mengidentisikasi ketiga korban yang diketahui sebagai petugas PT KAI.
“Dari laporan yang masuk, kami langsung menuju TKP. Sesampainya di lokasi, kami langsung mengamankan sekitar dan berusaha untuk mengevakuasi para korban,” terang Kapolsek.
Petugas kepolisian yang dibantu warga sekitar dan petugas PT KAI berusaha mengevakuasi tubuh para korban yang kondisinya hancur akibat tersambar kereta. Sehingga evakuasi tersebut membutuhkan waktu cukup lama, apalagi ada sebagian tubuh korban yang hancur dan berserakan. Selain itu juga lokasi kejadian sulit dijangkau dan tidak ada akses jalan menuju ke sana, dan harus melalui jalan setapak.
Setelah berhasil dievakuasi, ketiga tubuh korbanlangsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk di otopsi.
(MK 011)