PEMALANG, mediakita.co- Gemerlap kehidupan malam di kota grombyang ternyata menyisakan kisah bagi para bidadari malam. Demi menjalani profesinya, mereka (kupu-kupu malam) tak malu untuk merayu para lelaki hidung belang dari sekedar menemani minum hingga “meranjang”.
Berdasarkan penelusuran mediakita.co, Sabtu (26/11), di kawasan “Lokalisasi” Wanita Tuna Susila (WTS) Calam, sebelah utara Terminal Induk Pemalang, satu malam, seorang WTS rata-rata bisa melayani 10 pelanggan. Wow, satu angka yang cukup menakjubkan untuk sebuah hubungan badan.
Menurut IM (38), wanita asal Moga kelahiran tahun 1976 ini mengaku dalam satu malam bisa melayani hingga 15 orang.
” Aku sih dong esih nom sanggup nglayani nganti 30 wong sing sewengi mas, tapi saiki hanya 15 orang (aku sih waktu muda sanggup melayani sampai 30 orang semalam, namun sekarang hanya 15 orang),” akunya polos.
Masih dikatakannya, bahwa jalan hidup yang dipilih IM semata-mata karena tidak punya pilihan lain. Alasan klasik, himpitan ekonomi dan keterbatasan pendidikan menjadi biangnya. Di jalan berlumur nista inilah, bagi seorang IM bisa bertahan hidup. Meskipun hal ini bukan pekerjaan yang sebenarnya ia inginkan.
Tambah IM, pendapatan dari aktifitasnya sebagai kupu-kupu malam sehari paling tidak bisa mencapai 1 juta.
” Itu hasil paling sedikit mas. Kalau lagi ramai ya lebih dari itu. Kalau di pikir, untuk orang seperti saya ini mau kerja apa coba, sehari bisa dapat uang segitu ?,” ujar IM dengan senyum manis manjanya.
Demikian halnya dengan IR (26), wanita asal Cirebon ini mengaku semalam rata-rata melayani 10 tamu hidung belang. ” Kalau di rata-rata tiap malam ya sekitar 10 tamu mas. Kalau yang muda-muda dan cantik ya lebih laris pastinya,” bebernya.
Penulis : Fatah
Redaksi : mediakita.co