Alami Lonjakan Kasus Positif Covid 19, Wabup Pemalang Kunjungi Desa Majalangu

PEMALANG, mediakita.co – Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo diwakili oleh Wakil Bupati Pemalang meninjau langsung Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM Mikro) di Balai Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul, Pemalang. Desa Majalangu menjadi fokus penanganan Satgas Covid-19 Kabupaten Pemalang karena adanya lonjakan sebanyak 30 kasus positif corona.

Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat didampingi oleh Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho bersama Dandim 0711 Pemalang Letkol Inf Irvan Christian Tarigan memonitor dan mengevaluasi kerja para petugas dan masyarakat khususnya warga Desa Majalangu dalam menerapkan protokol kesehatan, Sabtu (12/6).

Wakil Bupati Pemalang menjelaskan bahwa tujuannya datang ke posko PPKM Mikro Desa Majalangu adalah untuk memberikan semangat kepada petugas penanganan Covid-19 di wilayah Kecamatan Watukumpul.

Mas Mansur panggilan akrab Mansur Hidayat menekankan bahwa Covid-19 harus dilawan bersama-sama, karena bukan hanya pekerjaan Dinkes dan BPBD saja tetapi semua, baik masyarakat dan petugas satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pemalang.

“Ayo bareng-bareng, artinya Kecamatan Watukumpul tidak sendirian. Kemarin Pak Sekda sudah membuat grup untuk sekedar informasi kekurangan dan bantuan apa yang harus dipenuhi sampaikan saja di situ agar segera dipenuhi,” kata Mas Mansur.

Bacaan Lainnya

Di tempat yang sama Dandim 0711/Pemalang Letkol Inf Irvan Chritian Tarigan mengungkapkan bahwa berkenaan dengan PPKM mikro yang ke 29, agar di jalankan arahan dan pedoman yang sudah di turunkan.

“Khususnya di Desa Majalangu yang masih ada dua RT Zona Merah, harus sesuai aturan yang diturunkan oleh Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Pemalang” ungkap Tarigan

Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho menambahkan bahwa Kecamatan Watukumpul tidak sendirian masih dalam naungan Pemerintah Kabupaten Pemalang, jadi ketika butuh apapun tinggal laporkan.

Ronny juga menjelaskan bahwa yang pertama harus dijalankan adalah pengumpulan data yang akurat untuk maping yang benar. Setelah itu dilaksanakan secara benar dan optimal.

“Tetapi bila melakukan pendataan lebih sempurna lagi seperti nama, by name by address. Tanggal berapa dilaksanakan swab antigen dan kapan dilaksanakan PCR kemudian akan dicek kembali oleh bidan desa atau puskesmas yang ada, ” pungkas Ronny

Penulis : (Tgh/mediakita.)

Pos terkait