Mediakita.co – 15 peserta ujian calon perangkat desa Banjarmulya menggelar audiensi yang ditujukan kepada panitia dan pemerintah desa Banjarmulya karena merasa tidak puas dengan hasil penyaringan perangkat desa kemarin, Senin (27/11/2017).
Ujian pengangkatan perangkat desa serentak dilaksanakan di berbagai wilayah yang ada di kabupaten Pemalang.
Untuk wilayah kecamatan Pemalang yang terdiri dari 7 kelurahan dan 13 desa, hanya desa Sewaka yang tidak melaksanakan. Dan untuk ujian pengangkatan perangkat desa dengan materi yang diujikan meliputi Wawancara, Komputer dan ujian tertulis ( Pancasila, UUD 45, Bahasa Indonesia, Pengetahuan Umum dan Pemerintahan).
Sebenarnya, sesuai dengan jadwal tanggal (27/11) giat ujian pengangkatan perangkat desa adalah hari terakhir, termasuk ujian yang dilaksanakan di desa Banjarmulya telah berlangsung dengan aman dan kondusif.
Namun sebagian besar peserta ujian yang tidak lulus merasa tidak puas dengan hasil akhir saat diumumkan.
“Mereka menganggap ada kecurangan yang dilakukan panitia. Dan menemukan banyak kejanggalan-kejanggalan diantaranya ada isu bahwa sudah pasti ada 3 orang yang lulus, dan saat ujian mereka bertiga selalu bersama sama. Bahkan salah satu dari mereka menyatakan kalau hasil nilai nya antara 80 sampai 90. Dan ternyata benar saat diumumkan yang bersangkutan mendapatkan nilai 90. Ini sangat meragukan bagi para pengunjuk rasa karena mereka yakin semua hasil ujian komputer adalah dibawah standar,” ujar Mukhlis, perwakilan pengunjuk rasa.
Pada kesempatan tersebut panitia menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan ujian dari tahap demi tahap sudah sesuai dengan ketentuan.
“Dan apa yang sudah menjadi keputusan tidak bisa diganggu gugat,” jelas Ranoto selaku panitia.
Dalam giat Audiensi tersebut, Kanit Reskrim Polsek Pemalang, Iptu Edy mewakili Kapolsek Pemalang menyampaikan bahwa Pihak Kepolisian hanya mengamankan kegiatan, adapun keputusan dari panitia, mohon diterima dengan baik oleh para peserta.
“Dalam kompetisi harus siap menang dan kalah, kurang puasnya rekan yang kalah silahkan dibicarakan secara kekeluargaan, Silahkan panitia menentukan keputusan dalam menyikapi permasalahan, Konflik tidak akan menguntungkan, jangan sampai terjadi permasalahan yang lain di kemudian hari bila situasi kondusif sesama warga desa dapat hidup rukun,” pungkas Iptu Edi.
Kegiatan Audiensi berakhir pada pukul 17.30 wib dalam keadaan aman kondusif, dengan penuh kesadaran para pengunjuk rasa meninggalkan balai desa dengan tertib.