BANDUNG, mediakita.co -Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal. Meskipun begitu, seringkali hal tersebut kerap dijadikan masalah oleh sebagian orang. Ada saja pihak-pihak yang membenturkan antara kebudayaan atau tradisi dengan keyakinan beragama.
Tak jarang perilaku tersebut melahirkan tindakan-tindakan yang menyebabkan permusuhan, seperti mempermasalahkan kebaya, sedekah laut, bahkan ziarah kubur.
Menanggapi hal tersebut, Anggota MPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Nico Siahaan menyatakan bahwa tindakan membenturkan antara kearifan lokal dan keyakinan beragama harus dihindari.
Menurutnya, masyarakat tidak boleh menutup mata dan mengabaikan kearifan lokal dan warisan budaya yang hidup di Indonesia.
“Tradisi sebagai bentuk kearifan lokal dan wujud budaya Indonesia harusnya kita jaga dan tidak perlu kita pertentangkan. Masuknya budaya luar baik tradisi-tradisi maupun agama ke Indonesia juga tidak menyingkirkan apa yang telah hidup di Indonesia. Sehingga bisa diterima dengan baik,” kata Nico.
Lebih lanjut, Nico menegaskan bahwa mempertentangkan itu semua hanya akan memicu konflik yang merugikan kita semua.
Sebagai penganut ajaran Bung karno, Nico mengamini bahwa untuk memeluk keyakinan tertentu bukan berarti kita harus menjadi orang asing.