ajibpol
POLITIK

Anies Raih Penghargaan ‘Abal-Abal’ Sebagai Pahlawan Transportasi, Sosiolog Ini Bongkar Faktanya

Jakarta, mediakita.co – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu melalui akun twitternya https://twitter.com/aniesbaswedan menyampaikan bahwa dirinya dinobatkan sebagai pahlawan transportasi. Penghargaan tersebut diberikan oleh sebuah Lembaga nirlaba Transportation Urban Mobility Initiative (TUMI) yang berkedudukan di Jerman.

Penghargaan tersebut mengundang kecurigaan banyak pihak karena penghargaan tersebut mengada-ada jika dibandingkan dengan kondisi Jakarta yang sebenarnya. Selain itu tidak ada satu pun media internasional yang melaporkan peristiwa yang maha penting tersebut.

Tak ayal banyak orang menuding bahwa penghargaan tersebut adalah penghargaan abal-abal oleh lembaga abal-abal. Salah satu dari sekian banyak orang yang meragukan penghargaan tersebut adalah Ade Armando Sosiolog dari Universitas Indonesia.

Ade melalui channel Youtube Coktrotv bertajuk Logika Armando Kisah Di Belakang Penobatan Anies Baswedan sebagai Pahlawan Transportasi menyebut gubernur yang identic dengan isu SARA tersebut  sebagai orang yang jago pencitraan.

‘Anies Baswedan harus diakui adalah raja dalam pencitraan, saya gak tahu apakah dia dibantu oleh timnya atau datang dari isi kepalanya sendiri, yang jelas dia jago bangat membangun pencitraan tentang kehebatan dirinya’ tutur Ade mengawali videonya.

Baca Juga :  Anies Resmi Berakhir, Netizen :  Masa Jahiliyah Pergi, Saatnya Jakarta Berbenah Lagi

Selanjutnya Ade menyebutkan pencitraan baru yang dilakukannya yaitu penghargaan sebagai pahlawan transportasi bersama 21 tokoh lainnya. Ade menyebut bahwa ada kejanggalan dibalik penghargaan tersebut karena TUMI sebagai pemberi penghargaan disebut berpihak sebagai lembaga abal-abal.

‘Sejumlah kawan bilang TUMI itu lembaga abal-abal dan tidak terkenal, tetapi karena saya bukan pengamat transportasi saya tidak berani menilai sejauh itu. Kalau say abaca sih informasi tentang TUMI yang saya peroleh dari websitenya mereka lumayan aktif, mereka itu adalah lembaga yang memiliki kepedulian tinggi membantu transportasi kota yang ramah lingkungan’ kata Ade

Sebagai orang yang banyak aktivitas di Jakarta, ia merasa heran dengan penghargaan tersebut karena menurutnya tidak ada terobosan yang dilakukan Anies yang membuatnya layak mendapat penghargaan. Ia pun mencoba mempelajari dan menelusuri hal tersebut dan menemukan fakta yang mengejutkan. Penghargaan tersebut sarat dengan kepentingan.

TUMI menurut temuan Ade bekerja sama dengan lembaga yang bernama Institute Transportation and Development Policy (ITDP). ITDP tersebut adalah lembaga yang dibayar sebagai konsultan pemerintahan Anies di DKI Jakarta.

Baca Juga :  Pro-Kontra Tagar Luhut Penghianat RI, Gegara Cegah Kebijakan Anies

‘Sekarang saya yakin bahwa gelar itu dipengaruhi oleh kepentingan. Setelah saya pelajari saya tiba pada temuan bahwa TUMI memiliki hubungan kerja sama dengan lembaga lain bernama Institute Transportation and Development Policy (ITDP). Dan ITDP ini adalah lembaga yang dibayar sebagai konsultan pemerintahan Anies’ beber Ade lagi

Ade juga membeberkan bahwa jajaran pimpinan lembaga tersebut di tingkat Asia Tenggara dan Indonesia memiliki hubungan khusus dengan Anies. Sehingga dapat dipahami jika TUMI mendapat rekomendasi dari ITDP untuk menobatkan Anies sebagai pahlawan. Karena lembaga tersebut sangat berkepentingan dengan image Anies karena mereka menjalankan proyek yang dibiayai pemerintahan Anies. Selengkapnya dapat dilihat di Cokrotv https://www.youtube.com/watch?v=BT9zdY8Kun8 (prb/mediakita.co)

 

 

 

Artikel Lainnya