PEMALANG,mediakita.co – Percaya atau tidak, dalam masyarakat jawa tanda-tanda alam diyakini sebagai pesan dari-Nya terhadap manusia dengan lingkungannya bahkan kehidupannya. Pesan itu bisa dalam bentuk mimpi, tanda-tanda alam yang biasanya dipersonifikasikan melalui sebuah peristiwa atau kejadian.
Penggiat budaya dan ajaran jawa Ki Dipa Taruna menyebutkan, “Contoh mimpi di gigit ular, itu pertanda akan dicintai seseorang atau dapat kekasih. Itu pesan dalam bentuk mimpi. Yang sederhana dan paling populer di Masyarakat Pemalang misalnya ada burung prenjak di sekitar rumah, maka itu diyakini sebagai pertanda akan ada tamu,” jelasnya.
Secara ilmiah, tanda-tanda alam yang diyakini dan menjadi semacam tradisi masyarakat jawa ini secara kosmologis disatu sisi sekarang memiliki hubungan yang valid secara logika, misalnya ketika memaknai adanya gempa bumi atau dalam istilah jawa disebut lindu.
“Ngalamate lindu (makna gempa-red) menurut ajaran jawa kalau terjadi pada bulan sapar waktu siang maka arep akeh wong pada ngalih panggonan. Ini kan sesuai dengan pendapat para ahli vulkanologi bahwa gempa bumi muncul ketika aktivitas gunung sedang dalam kondisi bergejolak dan pertanda akan ada gunung meletus. Disitu, pada saat gunung meletus mesti akeh wong ngungsi, persis karo ajaran jawa bakal akeh wong boyongan,” kata lelaki yang keseharinnya berpakaian lurik itu kepada mediakita.co.
Dalam pandangan Ki Dipa, saat ini memang kita tidak mau berdebat tentang hal-hal seperti ini terutama jika dikait-kaitkan dengan ajaran Agama Islam yang dinilai sebagai bentuk syirik dan sebagainya. Biarkan itu menjadi satu wilayah yang sakral secara batin dan alami, tanpa ada campur tangan yang bersifat mempengaruhi atau memaksanya. “Percaya boleh, tidak pun boleh. Simpel kan ?,” katanya.
Ajaran jawa seperti itu, yang oleh orang disebut dengan istilah kejawen tidak bisa disimpulkan secara serta merta bahwa hal-hal seperti diatas sebagai ajaran kejawen. Ini hanya satu keyakinan yang tumbuh di lingkungan Masyarakat Jawa atau Pemalang pada khususnya.
BACA JUGA :
Jasad Pemulung Ditemukan Tergeletak di Kebun
Pembebasan Lahan Tol Pemalang Selesai 50 Persen Akhir 2015
“Coba diingat ya, pas atau tidak coba dibuktikan. Kalau mimpi lihat tinja bereceran, atau terkena kotoran tinja, itu mau dapat rejeki. Juga kalau suatu ketika pakai baju kok terbalik, itu juga tanda-tandanya mau dapat rejeki. Kalau mimpi giginya lepas, ada saudara dekat mau meninggal. Catatannya, kalau tidurnya malam loh ya, bukan tidur di siang bolong,” pesannya sambil tertawa penuh makna. (R-01)