Fakta Dasar Sex Toys untuk Mereka yang Malu Bertanya

Mediakita.co, Jakarta Saat berbicara tentang sex toys atau mainan seks, banyak yang mengasosiasikan alat bantuk seks ini dengan wanita. Tak heran memang, mengingat kesadaran seksual wanita jauh lebih tinggi dibanding beberapa tahun yang lalu. Jika beberapa dekade lalu mayoritas wanita menganggap kepuasan seksual adalah milik pria, kini wanita sudah mulai sadar bahwa hal itu adalah hak mereka juga.

Hal inilah yang kemudian membuat industri mainan seks alias sex toys mulai booming. Menurut riset yang dilakukan oleh salah satu produsen sex toys, Adam and Eve, 44 persen wanita berusia 18-60 tahun menggunakan sex toys, dan 78 persen dari wanita pengguna sex toys ternyata berada dalam suatu hubungan–baik menikah maupun pacaran.

Survei Adam and Eve juga mengatakan, 50 persen pengguna sex toys pertama kali menggunakan alat bantu seks ini di usia 20-an. Namun, pasar sex toys dengan pertumbuhan terbesar ada pada pengguna wanita berusia 40-an.

Jika Anda tertarik untuk mencobanya, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Seperti dijelaskan oleh Dr. Kat, pakar seks dan terapis hubungan dan seksual, seperti dilansir dari Literally Darling, Minggu (22/10/2017):

Bacaan Lainnya

1. Apa yang harus Anda cari dari sex toys?

Selera seksual tiap orang berbeda. Ini artinya, kebutuhan sex toys tiap orang juga tidak akan sama. Dr Kat mengatakan, “Pikirkan tentang cara Anda bermasturbasi dan stimulasi apa yang paling Anda sukai. Klitoral, vaginal, G-spot, atau bahkan anal? Lalu mulailah mencari sex toys yang tujuannya menstimulasi area-area tersebut.”

Untuk mencari tahu, Anda bisa membaca berbagai review. Saat ini jenis sex toys sudah sangat beragam. Beberapa menawarkan vibrasi, ada lagi yang memungkinkan penetrasi. Semuanya tergantung pilihan Anda.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

Sumber Berita

قالب وردپرس

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.