Pemalang, mediakita.co – Kekeringan yang melanda Pemalang akibat El nino, menjadi pertanyaan dalam pandangan umum sejumlah fraksi DPRD Pemalang kepada eksekutif pada rapat paripurna Raperda APBD Perubahan 2015, belum lama ini.
Rizki Wulan Sucifiani, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), meminta penjelasan kepada eksekutif kaitan kekeringan lahan pertanian di Pemalang. “Apakah berimbas pada produksi beras? solusi dari eksekutif?,” tanya dia.
Tak hanya menyangkut kekeringan di lahan pertanian, Rizki juga meminta penjelasan kepada eksekutif kaitan bencana kekeringan yang selalu muncul tiap tahun dengan lokasi yang selalu sama. “Adakah solusi permanen yang disiapkan untuk mengentaskan problem tersebut,” tanya Rizki lagi.
Pertanyaan serupa juga disampaikan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), melalui juru bicara, H. Martono.”Sejauhmana upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan kekurangan air bersih di wilayaah Pemalang selatan karena kemarau panjang,” ujar pria yang juga calon wakil bupati Pemalang ini.
Sementara Jawaban eksekutif dalam hal ini Bupati Pemalang, H. Junaedi, dalam jawabannya mengatakan upaya pemkab untuk mengatasi kekeurangan air bersih dengan droping air bersih sejumlah 12 desa setiap hari 2 unit mobil tangki air (16 rit) di kecamatan pulosari.
“Droping air bersih sejumlah 2 desa setiap hari 2 unit mobil tangki air (8 rit) di kecamatan Belik.” terangnya.
Menjawab pertanyaan F-PKS, Bupati menyampaikan kekeringan lahan pertanian di Pemalang jika dihubungkan dengan produksi beras jelas sangat berimbas, karena banyak daerah yang mengalami gagal panen (puso). “Pemerintah telah mengambil langkah memberikan bantuan berupa pompa air, pembuatan sumur air dalam dan air permukaan; penghematan penggunaan air untuk pengairan; memaksimalkan bendungan yang ada yaitu bendungan Sokawati, grogek [sungapan], Mejagong, Welut Putih, dan Lanji Ladang supaya pengaturan air lebih optimal,” ujarnya lagi.
Terkait, solusi permanen untuk problem air bersih di Pemalang Selatan, lanjut Bupati, akan menyediakan jaringan air bersih dengan dana DAK maupun APBD Pemalang dan didukung oleh PNPM. “Dengan membuat sumur air dalam maupun air permukaan, dan memaksimalkan bendung yang ada,” tandas dia.