BREBES, Mediakita.co – Gerakan Jateng 2 Hari Di Rumah Saja, Kabupaten Brebes menjadi salah satu Kabupaten yang sangat baik dalam pelaksanakannya. Gubernur Jawa Tengah melalui Pj Sekda Propinsi Jawa Tengah, Prasetyo ribowo memuji langkah Kabupaten Brebes karena dari hasil pantauan dilapangan. Disampaikan saat saat Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dengan seluruh kepala daerah Se Jawa Tengah secara virtual, Senin (8/2).
Dia melaporkan, terkait gerakan Jateng 2 Hari Di Rumah Saja, ada 32 Kabupaten/Kota atau 91,4 persen yang menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jateng nomor 443,5/0001933. Sedangkan 3 Kabupaten/Kota atau 8,6 pesen menindak lanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri.
“Dalam artian, tiga daerah itu hanya melaksanakan PPKM saja yang dikeluarkan sebelum dua hari dirumah saja. Intinya hanya melakukan pembatasan jam oprasional saja tidak sampai melakukan penutupan pasar,” ujarnya.
Bupati Brebes Idza Priyanti turut gembira atas kesuksesan program Jateng 2 Hari Di Rumah Saja. Sehingga dia berterima kasih kepada warga masyarakat Brebes yang telah bersama-sama mensukseskan program tersebut. Idza menyebutkan, dua hari di rumah saja sebagai nikmat baeti jannati, rumahku adalah surgaku.
“Saya, berterima kasih kepada masyarakat Brebes, TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, PMI dan relawan yang dengan keikhlasannya telah andil dalam mensukseskan 2 hari di rumah saja., ” ujar Idza usai mengikuti rakor virtual Penanganan Covid-mengumpulkan di Pendopo Brebes.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuangkan pemikirannya tentang tindak lanjut pelaksanaan Vaksinasi Sinovac. Bahwasanya, Vaksinasi Sinovac tahap pertama yang diperuntukan Tenaga Kesehatan dan Pejabat Pelayan Publik sudah dilaksanakan dan hampir selesai. Untuk itu, Vaksinasi tahap kedua supaya disiapkan dengan sasaran diantaranya pedagang pasar, guru, tokoh-tokoh agama, TNI, Polri, Satpol PP, pegawai BUMN/BUMD dan kepala desa beserta perangkatnya.
Ganjar juga menyampaikan ucapan terima kasih, penghargaan dan penghormatan kepada seluruh kepala daerah beserta jajaranya atas kerja kerasnya sehingga Jawa Tengah masih jadi yang terbaik dalam Penanganan Pandemi Covid-19.
Ganjar menekankan agar vaksinasi yang sedang berjalan dapat dipercepat sehingga sasaran selanjutnya juga dapat segera mendapat giliran untuk menerima vaksin.
Ganjar menjelaskan, tujuh minggu sebelum dilaksanakan Vaksin banyak tenaga kesehatan yang terpapar virus corona dengan jumlah rata rata 200 orang perminggu. Namun setelah dilakukan vaksinasi jumlahnya turun menjadi 170 an kemudian, 140 dan di minggu ke tiga 55 orang, denga artian tren yang terjadi tersebut sangat baik.
Gubernur juga menyampaikan hasil rapat dengan Presiden yang menyampaikan terkait sasaran vaksin selanjutnya. Salah satunya adalah masyarakat penggerak perekonomian yakni para pedagang pasar tradisonal.
Terkait hal tersebut Ganjar menginstruksikan kepada seluruh Bupati dan Walikota melalui Dinas Perdagangan atau dinas lain yang membidangi pasar tradisional agar segera menyiapkan data jumlah pedagang pasar. Sekaligus menginventarisir siapa saja yang mendapat prioritas Vaksinasi.
Ganjar berharap, seluruh bupati dan wali kota supaya melakukan persiapan dengan baik. Karena kemungkinan akan dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Februari, meskipun pada awal nanti Jawa Tengah hanya akan mendapatkan dua tempat dulu yaitu Kota Semarang dan Kota Solo.
“Yang penting data sudah siap semua, Meski kemungkinan untuk pertama Jawa Tengah hanya akan mendapatkan dua kota dulu yaitu Kota Semarang dengan Kota Solo, ” ujar Ganjar.
Gubernur juga meminta agar seluruh kepala daerah mempersiapkan diri untuk melaksanakan instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 03 Tahun 2021 tentang PPKM Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 ditingkat Desa dan Kelurahan guna pengendalian penyebaran Covid-19. (jun/dn/mediakita.co)