JAWA TENGAH, mediakita.co- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Tengah sedang dilanda permasalahan internal. Sejumlah pengurus yang berasal dari DPD (Dewan Pimpinan Daerah) menyatakan hengkang dari kepengurusan.
Pernyataan sikap fungsionaris PSI dilakukan di Kota Tegal. Nampak hadir belasan ketua dari kabupaten dan kota di Jawa Tengah hadir.
Informasi yang dihimpun mediakita.co, ada 11 ketua yang hengkang dari partai berlambang tangan mengepal mawar merah ini.
Sejumlah alasan diuraikan atas fenomena yang terjadi. Berawal dari digantinya jabatan Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PSI Jawa Tengah.
Semula jabatan diemban oleh Ken Ragil Turyono. Namun demikian, ditengah jalan digantikan oleh nama lain yang ditunjuk DPP (Dewan Pimpinan Pusat).
11 pengurus DPD ini terdiri atas Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Magelang, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo. Pengunduran ini disampaikan pada hari Kamis (26/5/2022).
Rudi Adiyanto, Ketua DPD PSI Kabupaten Pemalang, mengungkapkan, alasan ia dan sejumlah pengurus lainnya hengkang adalah karena pemaksaan kehendak oleh DPP. Juga tidak jalankan mekanisme organisasi.
“DPP tidak demokratis, maunya mereka harus diikuti, ini jelas tidak betul. Kemudian tidak ada mekanisme organisasi, kacau ini partai,” ungkapnya.
Sementara itu, Jefri, Wakil Ketua DPD Kota Tegal, mengatakan, pihaknya merasa sudah tidak dibutuhkan lagi sebagai pengurus.
“Kami di daerah sudah tidak lagi dibutuhkan. Perjuangan kami sejak 2018 dan Pemilu 2019 sudah cukup meloloskan verifikasi di 2019,” kata dia.
Setelahnya mereka mengumpulkan atribut dan KTA (Kartu Tanda Anggota) PSI kedalam kardus. Dan diakhiri penandatanganan surat pernyataan mundur.
Oleh: Arief Syaefudin