Randudongkal, Medikita.co – Ditengah derasnya arus globalisasi dalam bidang musik tidak membuat sejumlah remaja masjid Desa Gembyang Dukuh Cengis gentar untuk mengembangkan kesenian tradisional bernuansa islami rebana atau mereka biasa menyebutnya kencer.
Seperti ungkap Fakih (17) yang mengatakan bahwa pengadaan kegiatan seperti ini bertujuan untuk mempersatukan remaja dilingkungan masjid “ Tujuan pertama kami untuk mempersatukan kalangan remaja, kedua supaya ada kegiatan positif di desa, jadi kenakalan remaja bisa diminimalisir dengan kegiatan semacam ini dan yang ketiga sebagai ajang remaja untuk bersolawat ”. Ujarnya
Remaja 17 tahun ini menceritakan bahwa dalam pengadaan alat musik rebana yang mereka miliki sekarang tidak semudah yang dibayangkan. Untuk memperlohnya, mereka harus berjuang mengumpulkan dana dari remaja masjid sendiri dengan iuran dan sebagian diperoleh dari sumbangan masyarakat.
“Alhadulillah, perjuangan kami bisa membuahkan hasil, dari pengumpulan dana dan mengajukan proposal akhirnya dalam waktu kurang lebih tiga bulan kami bisa membeli peralatan kencer walaupun masih ada alat yang kurang seperti trumbuk” Kisahnya.
Fakih dan kawan remaja masjid lain berharap dengan adanya kegiatan dikalangan remaja tersebut bisa untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi, mengisi waktu luang dan mengembangkan minat bakat serta untuk nguri-uri budaya tradisional bernuansa islami.