SALATIGA, Mediakita.co- Menjelang tahun politik 2024, masyarakat diminta untuk waspadai maraknya penggunaan politik identitas yang kerap dipakai untuk kepentingan politik sesaat.
“Politik identitas jelas akan mengusung isu-isu SARA sebagai sebuah kekuatan untuk membangun framing dan menyatukan persepsi demi sebuah dukungan suara”, jelas Ketua Umum Relawan Indonesia Maju Sih Mirmantyo Anggonolukito kepada Mediakita.co, Sabtu (11/2/2023).
Mirmantyo mengingatkan kejadian tahun 2017 saat Pilkada Jakarta. “Saat itu terjadi polarisasi di masyarakat. Kalau kita tidak cerdas dalam mempersiapkan sebuah kontestasi yang smart dan bijak, tentu polarisasi serupa terulang kembali, butuh waktu begitu lama untuk memulihkan”, lanjutnya.
Agar kejadian serupa tak terjadi, Mirmantyo mengajak agar masyarakat mulai aktif mengkampanyekan agar berubah diri menjadi rasional.
“Masyarakat jangan mau dibawa-bawa ke arah politik identitas, masyarakat mulai menjauhkan diri dari isu-isu SARA yang sengaja dimainkan oleh faksi-faksi politik tertentu dengan tujuan sesaat, namun bermuara pada disintegrasi bangsa dan negara”, imbuhnya.
Masyarakat yang rasional tentu akan menjatuhkan keputusan berdasarkan visi, misi, dan program kerja calon presiden.
Sedangkan masyarakat yang tidak rasional akan menentukan pilihan berdasarkan basis-basis irasional, seperti kesukuan, agama, ras dan golongan.
