SURAKARTA, Mediakita.co,- Optimalkan program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, Kanwil Kemenkumham Jateng melakukan terobosan dengan membangun industri garmen. Salah satunya dilakukan di Rumah Tahanan Kelas I Surakarta.
Menggandeng pihak ketiga, Rumah Tahanan Negara Kelas I Surakarta berhasil mewujudkan hal tersebut. Istimewanya, pabrik garmen ini merupakan pabrik pertama di Jawa Tengah yang dibangun di dalam Lapas atau Rutan.
Target utamanya jelas, memberikan bekal keterampilan guna meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi WBP sehingga menjadi manusia yang lebih baik dan produktif, hingga pada saatnya nanti kembali, dapat diterima dan berguna di tengah-tengah masyarakat.
Pembangunan pabrik ini pun tidak sekedarnya saja. CV Amura Pratama sebagai mitra kerja menetapkan standar yang tinggi dalam pembangunan pabrik tersebut.
Ruang Bimbingan Kegiatan Rutan Surakarta direnovasi dan ditata ulang sesuai standar, kriteria, dan mekanisme kerja layaknya sebuah pabrik pada umumnya. Yang pasti, semua dikelola secara profesional.
Hasilnya, semua sarana dan prasarana penunjang lengkap terpenuhi. Mulai dari instalasi listrik, kursi dan meja kerja, hingga puluhan mesin jahit. Semua dilakukan untuk menjadi mutu hasil produksi.
Dalam menentukan Sumber Daya Manusia nya pun, Rutan Surakarta tidak main-main. Seperti yang disampaikan Kepala Rutan Surakarta Urip Dharma Yoga.
“Ratusan WBP Rutan Surakarta lebih dulu diseleksi melalui Assement Risiko yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan Kelas I Surakarta, ” jelasnya.
Rutan Surakarta bekerjasama dengan Balai Diklat Industri Yogyakarta untuk memberikan pelatihan bersertifikasi kepada WBP yang telah diseleksi. Dari pelatihan tersebut WBP, memperoleh keterampilan dasar operasional garmen seperti pemotongan pola bahan, menjahit melalui mesin, serta pengetahuan mengenai tata kelola sebuah pabrik garmen.
Karena dikelola secara profesional, tidak mengherankan bila Pabrik Garmen Rutan Surakarta langsung kebanjiran pesanan. Pada Agustus ini, mereka telah menerima pesanan berupa goodie bag sebanyak 3.900 pcs dari masyarakat.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng A. Yuspahruddin mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan pabrik garmen itu adalah mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pembinaan WBP. “Untuk mengembalikan WBP ke jalan yang benar perlu dukungan penuh semua pihak, ” ujarnya.
Dibutuhkan andil dan perhatian besar masyarakat luar untuk memberikan dukungan kepada WBP, sehingga ketika kembali ke masyarakat. “Mereka dapat berperan aktif dalam pembangunan, tidak mengulangi tindak pidana dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab, ” lanjutnya lagi.
Kesuksesan ini mendapatkan atensi dan dukungan dari berbagai pihak. Pada prosesnya pembangunannya pabrik ini telah dikunjungi oleh Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Anggota Komisi III DPR RI Eva Yuliana, Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB Noviana Andriana dan Yuspahruddin.
Selain itu, proyek pembinaan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Menteri Hukum dan HAM RI Yassona H Laoly, Ketua DPD RI La Nyalla Mattaliti, dan Mantan Sekjen Kemenkumham selaku ketua Dewan Pembina Yayasan Peduli Pemasyarakatan Hasanuddin Massaile.