mediakita.co – Ali Jenk nekat melompat dari ketinggian 70 meter dari menara Wai Tipalayo milik PDAM Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Senin (1/8/16). Hal tersebut sebagai bentuk protes Ali dengan kebijakan pemerintah dalam menangani kasus korupsi dan vaksin palsu.
” Saya menantang pemerintah pusat dan para koruptor untuk berani dihukum gantung juga seperti para pelaku narkotika, karena mereka juga jauh lebih menyengsarakan rakyat seperti pelaku narkoba,” kata Ali.
Menurut Ali, jika pemerintah berani menggantung para pelaku narkotika karena dinilai merusak generasi bangsa, seharusnya pemerintah juga berani menggantung para koruptor berdasi, karena perbuatan mereka jauh lebih menyengsarakan rakyat banyak.
Dikutip dari Sebarkanberita.com, ratusan warga dan pengendara yang menyaksikan aksi pria ini melompat dari ketinggian dalam keadaan terbalut kain hitam layaknya sesosok mayat, sambil memegang poster bertuliskan protes kepada pemerintah.
Sebelum melompat, Ali sempat membentangkan spanduk bertuliskan ‘Terhormat Bapak Presiden Hukum Mati Para Koruptor dan Pembuat Vaksin Palsu’.
Warga yang menyaksikan aksi Ali Jenk tampak tegang. Beberapa warga di antaranya tampak berusaha mengabadikan aksi nekat ini dengan ponsel mereka.
Suara histeris warga pun pecah saat Ali Jenk benar-benar melompat. Seutas tali yang mengikat di tubuhnya yang di ikatkan di puncak menara PDAM mencegah Ali terbentur ke tanah.
Meski khawatir dan tegang, warga yang menyaksikan aksi tersebut, memberikan apresiasi terhadap tuntutan Ali. Mereka (masyarakat) sepakat hukuman berat dijatuhkan tidak hanya kepada para pelaku narkotika, tapi juga para koruptor dan pembuat vaksin palsu karena perbuatan mereka juga sama-sama merugikan jutaan masyarakat.
Salah seorang Warga Polewali, Gazali mengaku sengaja datang ke lokasi untuk menyaksikan langsung aksi nekatnya Ali tersebut.
” Dari tadi saya disini mau lihat orang gantung diri, karena penasaran seperti apa aksinya dan saya sangat setuju terkait aksinya menantang pemerintah untuk memberi hukuman gantung bagi koruptor,” kata Gazali.
Saat Ali Jenk melakukan aksinya, tidak satu pun tenaga medis atau ambulans yang terlihat di sekitar lokasi. Aksi ini juga tak dihentikan polisi meski berpotensi membahayakan diri Ali.
Redaksi : mediakita.co