JAMBI, mediakita.co- Proses ekshumasi atau penggalian kembali dan autopsi ulang jazad Brigadir J di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, sedang berlangsung pagi ini, Rabu (27/7/2022).
Ekshumasi dan autopsi ulang ini dilakukan karena kuasa hukum keluarga Brigadir J tidak terima dengan hasil visum dan autopsi pertama dari Polri. Proses pengangkatan jenazah Brigadir J ini berlangsung sejak pukul 07.33 WIB.
Bareskrim Polri dan RS Bhayangkara Jambi memutuskan RSUD Sungai Bahar menjadi tempat autopsi ulang jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sebab lokasi makam Brigadir J dinilai kurang layak dan terlalu dekat dengan pemukiman.
Direktur RSUD Sungai Bahar, Dokter Aang Hambali, menjelaskan jika pihaknya telah mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan dan memfasilitasi maksimal tim independen untuk melakukan otopsi ulang jasad Brigadir J.
“Pihak RSUD Sungai Bahar mempersiapkan tempat autopsi, ruang terbuka untuk para tamu yang hadir nanti, dan sudah kita siapkan 100 persen,” jelasnya.
Sementara, menurut Koordinator Pengamanan Makam Brigadir J, Pendeta Roy, keluarga yang akan terlibat mendampingi proses otopsi ulang, adalah tante kandung Brigadir J, Ibu Rohani Simanjuntak.
Selain itu, Roy juga memberitahukan siapa saja anggota keluarga inti lain yang akan membuka peti jenazah Brigadir J, yaitu berjumlah 5 orang dari Pemuda Batak Bersatu.
Peran Wanita Pemberani
Peran Wanita Pemberani
Proses autopsi ulang yang berlangsung Hari ini bermula dari adanya bukti-bukti berupa rekaman vidio jenazah Brigadir J.
Pengacara Kamaruddin Simanjuntak, dalam kesempatan sebelumnya mengungkapkan memiliki bukti dugaan penyiksaan kasus percobaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Dijelaskan Kamaruddin, bukti dimaksud berupa vidio yang dibuat para saksi yang disebutnya sebagai wanita pemberani asal Jambi. Wanita tersebut menurutnya adalah seorang guru yang baru diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
“Wanita-wanita pemberani itu di Jambi, saksi-saksi kami. Jadi, karena polisi yang hadir ke sana terus melarang, mereka membuat siasat guna merekam jenazah Brigadir J,” ujar Kamaruddin Simanjuntak di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2022) lalu.
Kamaruddin Simanjuntak menyebut, wanita tersebut dinilai sangat cermat. Memahami situasi yang janggal saat kedatangan jenazah Brigadir J, dia membuat siasat.
“Dia meminta untuk menambah formalin dari rumah sakit daerah setempat. Ada waktu jenazah Brigadir J tidak dijaga polisi sehingga dia bisa merekam video tersebut. Sangat prihatin, tapi saya pikir hebat karena biarpun ibu itu cuman seorang guru honorer lama yang haru diangkat PNS, dia berani,” paparnya.
Dari rekaman vidio yang hasilkan wanita pemberani tersebut, menurut Kamaruddin, memberi harapan baru untuk mengungkap kejelasan kasus tewasnya Brigadir J.
Sebab, rekaman video tersebut akan menjadi bukti untuk menguatkan kasus dugaan percobaan pembunuhan berencana. “Jadi, bukti-bukti yang saya ajukan itu, baik video maupun foto termasuk surat itu sangat autentik sehingga tidak bisa dibantah,” tandasnya.