Menurut Imam, Ali Sadikin kala itu datang ke Desa Penggarit untuk berziarah dan napak tilas perjuangan Corps Armada (CA) IV yang menjadi embrio dari Korps Marinir TNI AL saat ini. Kegiatan ziarah ke TMP dan napak tilas perjuangan Corps Armada (CA) IV menjadi tradisi setiap tahun dalam peringatan hari lahir Korps Marinir TNI AL.
“Taman Makam Pahlawan disini kan kebanyakan anak buah beliau (Ali Sadikin-red). Sebagai wakil komandan yang merangkap sebagai Perwira Operasi, Pak Ali Sadikin dulu berada disini untuk memimpin langsung pasukannya untuk melawan agresi Belanda,” terangnya.
Saat berziarah itulah, Ali Sadikin memberikan sejumlah hadiah yang diberikan kepada pemerintah desa dan warga Desa Penggarit. Salah satunya sepeda motor bermerek Suzuki A100, yang oleh kades dikeramatkan dengan kembali merawatnya dengan baik.
“Sebagai bentuk penghargaan kepada mendiang Pak Ali Sadikin dan Korps Marinir, sepeda motor ini saya service lagi dan saya rawat dengan baik. Ini kan termasuk situs sejarah yang sangat penting,” ungkapnya.
Dijelaskan Kades Penggarit, selain sepeda motor, saat itu Ali Sadikin juga menyerahkan bantuan lampu petromak, televisi hitam putih dan sejumlah mesin Jahit.
Seperti diketahui, pada akhir Maret 1949, pasukan Corp Marinir (CM) Grup A menjadikan Desa Penggarit, Pemalang sebagai induk kekuatannya. Hal itu dilakukan sebagai strategi konsolidasi untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi serangan besar-besaran tentara Belanda yang mengejar para gerilyawan hingga ke daerah pegunungan.
Strategi itu cukup berhasil dan menorehkan kemenangan yang fenomenal. Belanda mundur dipaksa mundur dengan kekalahan yang menelan korban jiwa beserta perlengkapan militernya yang banyak dihancurkan pasukan CM CA IV.
Oleh : Arief Syaefudin