SEMARANG, mediakita.co– Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan saling bersinergi guna menjaga stabilitas harga bahan pokok. Hal tersebut disampaikan dalam acara bertajuk Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Wisma Perdamaian, Semarang (5/12/2019).
Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan komitmen dan rencana pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mengontrol harga bahan pokok terutama jelang Hari Natal dan Tahun Baru. Kemendag melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Suhanto menyampaikan bahwa Kemendag selalu berusaha semaksimal mungkin dalam menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok.
“Menteri Perdagangan menugaskan seluruh pejabat eselon 1 untuk mengawal provinsi dalam hal pemantauan harga-harga bahan pokok, bahkan setiap hari kami mengirim laporan kepada presiden,” ujar Suhanto.
Sinergi antar lembaga negara menjadi suatu upaya pemerintah dalam mengontrol harga-harga agar tidak mengalami kenaikan yang tidak wajar. Dalam upaya untuk mewujudkan stabilisasi harga bahan-bahan pokok, Kemendag telah 3 tahun menjalin MOU dengan Polri.
“Kementerian Perdagangan sejak 3 tahun lalu sudah menggandeng Polri, kita ada MOU antara bapak menteri dengan kapolri bersama-sama antara Kemendag dengan Polri untuk mengawal dan menjaga stabilisasi kebutuhan pokok,” tambah Suhatno.
Menurut Satgas Pangan Polda Jateng setidaknya terdapat sejumlah masalah yang akan dihadapi terutama jelang Natal dan Tahun Baru. Mulai dari Meningkatnya arus barang ilegal impor maupun antar pulau hingga pelanggaran terhadap tata niaga bahan kebutuhan pokok dan barang strategis. Sehingga peran instansi negara yang berada di daerah-daerah menjadi penting sebagai upaya dalam mengontrol harga bahan-bahan pokok.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selalu mendukung upaya pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok. Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Jawa Tengah Herru Setiadhie, bahwa Pemprov Jateng memiliki 3 kegiatan sebagai upaya menjaga stabilisasi harga.
“Ada kegiatan-kegiatan yang kami lakukan, yang satu berbagi informasi, yang kedua sebagai upaya evaluasi, yang ketiga langkah dalam mengambil solusi bersama,” ujar Herru.
Menurut Herru, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berupaya untuk menstabilkan harga-harga bahan pokok dengan sejumlah inovasi. Sejumlah inovasi yang dikembangkan diantaranya adalah aplikasi Sihati, Regopantes, Oregano, Geotaging, dan Kartu Tani.
Herru juga berharap secara umum pemerintah mampu meningkatkan level dari ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan. Mata rantai produksi yang ada juga diupayakan akan segera dipangkas agar lebih efisien.
“Harapannya perkembangan ini ke depannya mampu merubah ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan. Saya optimis dengan ini maka semua kebutuhan produksi akan tercatat dan terdata dengan baik dan mata rantai produksi yang ada akan dipangkan agar selalu memperkuat daya beli masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Vanda/mediakita.co