PEMALANG, mediakita.co- Sekretaris Daerah Kabupaten Pemalang, Budi Raharjo, memimpin Upacara Hari kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 109 hari ini, Saptu (210/5). Meski upacara berlangsung khidmat dan cukup meriah, namun upacara kali ini justru menyisakan sejumlah pertanyaan. Pasalnya, tempat acara upacara bendera dilaksanakan di bawah jembatan Kali Comal.
Tak hanya itu, upacara juga hanya diikuti oleh beberapa Dinas dan Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang. Terpantau beberapa dinas yang turut serta dalam upacara adalah DPU dan Dinas Lingkungan Hidup, BPBD Kabupaten Pemalang dan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga serta yang nampak lengkap dari Muspika beserta jajaran UPPK Kecamatan Ampelgading, Bodeh, Comal dan Ulujami.
Anggota DPRD Kabupaten Pemalang yang ikut upacara juga hanya beberapa orang. Dari Fraksi PDIP nampak Wasisto, Bagong Yoyok Sukirman, Nuryani dan Fahmi Hakim dari FPP. Dari unsur masyarakat nampak para penggiat wisata dan budaya Wong Kali Comal dan siswa dari beberapa sekolah setempat.
Meski demikian, pelaksanaan upacara cukup sempurna dan meriah. Berpakaian kombinasi adat jawa, dengan ber-iket kepala, petugas upacara diampu oleh Mahasiswa KKN dari STPDN Bandung. Tak hanya itu, usai upacara bendera para peserta dihibur dengan sejumlah seni tradisional seperti tari karya seniman WKC, Kuntulan dan Calung. Selain acara penanaman pohon disepanjang bantaran Kali Comal dan pelepasan balon merah putih sebagai tanda semangat kebangkitan bangsa.
Meski dianggap nyleneh, ketua Paguyuban Wong Kali Comal Anggoro Adi Atmojo menyebut upacara ini menjadi bentuk kekuatan baru ditengah-tengah dinamika politik bangsa saat ini. Ada semangat untuk bangkit dan keluar dari hiruk pikuk demokratisasi yang mengoyak harmoni kehidupan berbangsa.
“ Upacara ini digagas oleh kami, paguyuban Wong Kali Comal (WKC-red). Alhamdulillah, pemerintah daerah menyambut baik dan bersinergi melalui dinas instansi terkait dan 4 Camat dan UPPK di eks Kawedanan Comal. Itu mengapa tidak seluruh dinas ikut disini. Upacara peringatan harkitnas Pemda Pemalang ada sendiri dan tidak diselenggarakan dibawah jembatan,” terangnya.
Setelah upacara, sejumlah peserta mengikuti acara susur kali comal hingga ke obyek wisata hutan mangrove desa Mojo. Hal itu sebagai bagian dari upaya mengkampanyekan program restorasi sungai, memperkenalkan dan mempopulerkan wisata susur sungai Kali Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
“Banyak sekali potensi budaya dan potensi wisata di sepanjang Kali Comal yang bisa dikembangkan. Di sepanjang kali comal sendiri ada kali tarung di Bodeh yang bisa diinisiasi dan optimalisasi pengembangan hutan mangrove. Secara bertahap nanti akan diupayakan bentuk dan daerah pengembangannya,” katanya.
Kali Comal merupakan kawasan strategis di jalur utama nasional khususnya daerah pantai utara. Kedepan, Kali Comal dapat dikenal dengan keindahannya. “Bukan hanya dikenal secara nasional disaat jembatannya sedang dalam perbaikan,”harapnya.
Oleh : Ikhrom Khoerudin